Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit Bumi Tak Mampu Memisahkan Cinta Perwira Satria-Dokter Rakyat (Sari Kisah Nyata)

22 November 2020   09:14 Diperbarui: 22 November 2020   22:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nastiti telah menunggu,  mulutnya kali ini tidak bicara banyak.  Tapi matanya punya seribu cinta dan cerita.

"Kenapa kita ketemu di Masjid Nastiti ?", tanya taruna muda itu penasaran.

"Bisa saja kita ketemu di tempat makan., tapi aku mau tahu keseriusanmu ", papar Nastiti lembut dan hati hati. Matanya membelalak makin indah. Benak pemuda lugu itu terkunci.

" Aku datang,  berarti aku serius Dik...", tegas Nagata Tanpa ragu. Dia menemukan panggilan buat pujaan hatinya yang pas dan dia bahagia.

"Aku percaya Kang Nagata, tapi aku akan lebih bahagia bila Akang berani ketemu orang tuaku,  dan minta ijin menikah... ",pinta Nastiti sungguh sungguh,  gadis inj pun senang menemukan panggilan. Kesayangan untuk pereira4muda perebut republik hatinya.

" Hmmm,  untukmu aku siap saja, tapi siapkah engkau berrtemu dan berkenalan dengan orang tuaku terlebih dahulu? ",pinta Nagata setengah merayu.  Tidak pakai lama.  Nastiti langsung menganggukkan kepala. Setuju.

***

Kang Nagata
Kekasih hati
Terbaikku

Syukur alhamdulillah,  
Aku bahagia
Sudah diterima
Orang tuamu

Perjalanan jauh
Menyambangi Halmahera-mu
Membuat tabunganku
Habis

Tapo tak apa
Buat ngirit
Sekarang aku pindah kos
Di rumah kayu
Diatas bong
Kuburan cima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun