Mohon tunggu...
NABILA AZKA
NABILA AZKA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Selain menjalani studi (mengikuti program perkuliahan), saya juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan, baik yang berkaitan dengan topik-topik ekonomi Islam di lingkungan kampus, maupun kegiatan di luar kampus seperti mengajar dan mengikuti kompetisi. Saya terus berusaha memperluas wawasan dan pemahaman mengenai konsep serta implementasi ekonomi Islam yang sedang berkembang. Saya juga memiliki hobi membaca buku-buku sejarah Islam. Saya berharap dapat terus mengembangkan diri menjadi seorang profesional di bidang ekonomi Islam dan membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Etika Islami: Hak Seorang Muslim Terhadap Sesama Muslim

17 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 17 Mei 2024   09:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini, mengucapkan salam kepada sesama Muslim bukan hanya sebagai tindakan sopan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan amal kebaikan. Dengan mengucapkan salam, kita mempererat tali persaudaraan, menciptakan atmosfer yang harmonis, dan menyebarkan kebaikan di antara sesama Muslim.Islam mengajarkan untuk menjaga kasih sayang, toleransi, dan sikap baik terhadap semua orang, tanpa memandang perbedaan agama.

2. Memenuhi undangan

Menurut mayoritas ulama, termasuk mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, menghadiri undangan saudara seiman dalam acara seperti walimah atau pernikahan dianggap sebagai kewajiban atau fardhu. Pendapat ini didasarkan pada beberapa riwayat hadits yang menyatakan pentingnya menghadiri undangan tersebut. Sebagaimana yang disebutkan di hadits lain:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ: قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا.

Artinya: "Apabila kamu diundang walimah maka datangilah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan motivasi dan anjuran untuk menghadiri undangan walimah atau pernikahan. Dalam Islam, pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama muslim dan mempererat tali silaturahmi sangat ditekankan. Menghadiri undangan dari rekan seiman dalam acara-acara seperti walimah atau pernikahan adalah salah satu cara untuk menerapkan nilai-nilai ini.

Namun, perlu diingat bahwa agama Islam tidak menetapkan hukuman bagi seseorang yang tidak dapat menghadiri undangan tersebut karena alasan yang sah, seperti kesibukan atau hambatan lainnya. Dalam situasi seperti itu, seseorang dapat menjelaskan keadaannya kepada tuan rumah atau keluarga yang mengundang.

Pendapat mayoritas ulama mencerminkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama muslim dan memperkuat persaudaraan dalam masyarakat muslim. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kewajiban atau keutamaan menghadiri undangan saudara seiman dalam acara seperti walimah.

3. Memberikan Nasehat

Dalam Islam, seorang muslim memiliki kewajiban untuk saling menasihati antar sesama muslim. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa "Agama itu adalah nasihat" (HR. Muslim). Nasihat dalam konteks ini memiliki makna memberikan bimbingan, arahan, dan peringatan kepada saudara muslim agar mereka senantiasa berada di jalan yang lurus sesuai dengan ajaran Islam.

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu juga berkata, "Tidak ada kebaikan pada kaum yang tidak saling menasehati, dan tidak ada kebaikan pula pada kaum yang tidak mencintai nasehat." (Al-Istiqomah) Pernyataan ini menekankan betapa pentingnya saling memberikan nasihat di antara sesama muslim, karena hal tersebut merupakan tanda kebaikan dan kekuatan suatu kaum.Memberikan nasihat kepada saudara muslim merupakan salah satu bentuk kasih sayang dan kepedulian seorang muslim terhadap muslim lainnya. Nasihat yang diberikan dapat berupa petunjuk untuk melakukan kebaikan, mencegah dari kemungkaran, mengingatkan tentang kewajiban-kewajiban dalam agama, ataupun menasihati seseorang yang melakukan kesalahan agar segera bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain." (HR. Bukhari). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya saling menasihati dan menguatkan di antara sesama muslim, agar umat Islam senantiasa kokoh dan bersatu dalam kebaikan.

Dalam memberikan nasihat, seorang muslim harus melakukannya dengan cara yang bijak, lemah lembut, dan penuh kasih sayang, bukan dengan cara yang kasar atau menyinggung perasaan. Sebagaimana firman Allah SWT, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125). Dengan demikian, saling memberikan nasihat merupakan hak dan kewajiban setiap muslim terhadap muslim lainnya, sebagai wujud kepedulian dan upaya untuk saling menguatkan dalam menjalankan ajaran agama Islam.

4. Mengucapkan Yarhamukallah

Dalam Islam, salah satu hak yang dimiliki seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah mengucapkan "Yarhamukallah" ketika seseorang bersin. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan 'Alhamdulillah', dan hendaklah yang lain menjawab 'Yarhamukallah'." (HR. Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun