Berdasarkan permasalahan tersebut, saya mencoba untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PPL aksi 2. Menurut Wena (2013, 91) Problem Based Learning (PBL) merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahanpermasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dalam sebuah kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)
Pembelajaran PPL aksi 2 ini peserta didik menganalisis unsur-unsur, struktur, dan aspek kebahasaan teks berita sesuai dengan sintaks pada pembelajaran PBL. Selain itu, saya juga mencoba untuk mengaplikasikan media pembelajaran yang menarik dan berbasis IT. Hal tersebut harapannya adalah peserta didik lebih dapat mengembangkan keterampilan dalam menganalisis unsur-unsur, struktur, dan  aspek kebahasaan teks berita. Dalam pembelajaran ini, peserta didik dituntut untuk terlibat aktif dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan permasalahan.
Guru dalam hal ini berperan untuk memotivasi, mendidik, dan memberi informasi, dan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan menumbuhkan budaya tulis-menulis pada diri siswa, khususnya dalam kaitannya dengan menganalisis aspek kebahasaan teks berita.
Tantangan
Tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah:
1. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang  hidup dan aktif.
2. Peserta didik dengan berbagai kemampuan kognitif yang berbeda dan karakteristik yang berbeda juga menjadi tantangan bagi guru. Bagaimana caranya agar guru tidak pilih kasih dan tidak membeda-bedakan antara peserta didik yang pintar, sedang, maupun  yang kognitifnya kurang.
3. Guru harus berhasil dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena selama ini guru jarang melaksanakan pembelajaran dengan model PBL.
4. Guru harus mampu memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan dipantau oleh dosen pembimbing dan guru pamong melalui sit in google meet juga menjadi tantangan tersendiri bagi saya yang jarang sekali disupervisi oleh kepala sekolah maupun WKS kurikulum. Sehingga harus benar-benar melakukan yang terbaik hingga pembelajaran bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan.
5. Pembelajaran harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan modul. Jika dalam pembelajaran sehari-hari modul hanya dijadikan sebagai pemenuhan syarat administrasi, sedangkan dalam pembelajaran tidak terlalu diperhatikan maka tentu praktik yang dilakukan pada PPL ini juga menjadi tantangan tersendiri.
6. Kemampuan guru dalam memanagement waktu selama 90 menit, namun materi pembelajaran harus    dapat disampaikan secara menyeluruh.