Mohon tunggu...
Azis Maloko
Azis Maloko Mohon Tunggu... Penulis - seorang pejalan yang menikmati hari-hari dengan membaca

anak nelayan berkebangsaan Lamakera nun jauh di sana, hobi membaca dan menulis, suka protes, tapi humanis dan humoris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelbagai Wajah (Tentang) Solor: Sebuah Catatan Pengantar Soal Genealogi dan Makna (Kata) Solor

9 Agustus 2023   05:45 Diperbarui: 9 Agustus 2023   05:59 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Begitu pula kata "Solor" juga ditemukan dalam entri kamus Sansekerta dan juga kamus bahasa Sahu Maluku. Tidak mungkin kata "Solor" itu tiba-tiba begitu saja menjadi bagian dari bahasa Lamaholot sekaligus bahasa Sansekerta dan Sahu Maluku. Bisa saja terjadi hubungan di dalamnya sehingga ada keserupaan penggunaan kata. 

Kita ambil saja contoh dalam bentuk lain untuk memudahkan kita memahami hal demikian. Kata adil, makmur, adab, majelis, hikmat, kursi, syukur, sabar dan lain-lain dalam bahasa Indonesia merupakan hasil serapan dan adaptasi dari bahasa Arab. Karena, ada perjumpaan antara bahasa Arab dan bahasa Melayu dalam sejarah awal lahir dan terbentuknya peradaban masyarakat Melayu.

Meskipun demikian, segera untuk dikatakan bahwa keduanya (bahasa Sansekerta dan Sahu Maluku) mengartikan kata "Solor" dengan makna yang berbeda-beda. Namun, memiliki benang merah atau titik temu di dalamnya, yakni menggambarkan karakter masyarakatnya. 

Dalam bahasa Sansekerta, kata "Solor" diartikan dengan sukur dan akar terhunjam. Makna demikian diartikan lebih lanjut sebagai sebuah akar kebudayaan yang terhunjam kuat dalam jiwa masyarakat yang tergambar dalam keberanian, ketegasan, komitmen, kesabaran dan kesyukuran dalam menjalani kehidupan sebagai masyarakat Solor".

Sementara dalam bahasa Maluku, kata "Solor" diartikan dengan frase "terbang". Meskipun singkat, makna demikian bisa dikembangkan lebih jauh dalam kerangka tafsir historis dan futuristik, yakni makna demikian seolah-olah menggambarkan sebuah karakter masyarakat, kampung dan pulau Solor yang genius, visioner dan futuristik. Ya, dalam sejarahnya, orang-orang Solor terkenal dengan kegeniusan, kevisioneran, keberanian, ketegasan, komitmen, kesabaran, kesyukuran dan lainnya. Tidak perlu survei. Bisa ditemukan dengan mudah.

Kedua makna demikian bila digabungkan kira-kira menjadi begini, gabungan makna kata "Solor" dalam bahasa Sansekerta dan Maluku adalah bahwa masyarakat Solor merupakan masyarakat yang memiliki akar kebudayaan yang kuat yang tergambar dalam karakternya yang genius, visioner dan futuristik, berani, tegas dan juga memiliki kesabaran dan kesyukuran yang luar biasa.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun