Mohon tunggu...
Azis Maloko
Azis Maloko Mohon Tunggu... Penulis - seorang pejalan yang menikmati hari-hari dengan membaca

anak nelayan berkebangsaan Lamakera nun jauh di sana, hobi membaca dan menulis, suka protes, tapi humanis dan humoris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelbagai Wajah (Tentang) Solor: Sebuah Catatan Pengantar Soal Genealogi dan Makna (Kata) Solor

9 Agustus 2023   05:45 Diperbarui: 9 Agustus 2023   05:59 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedudukan Indonesia dalam nama bahasa Indonesia sebagai penjelas tentang hakikat bahasa yang digunakan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya. Terlepas bahasa Indonesia dimaksudkan dari mana sumber dan prosesnya sampai kemudian menjadi sebuah bahasa resmi untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia. Intinya, Indonesia bukan saja sebagai nama sebuah bangsa dan negara, akan tetapi juga nama untuk sebuah bahasa, yakni bahasa Indonesia namanya.

Begitu pula bahasa Solor. Dalam tataran praktis-historis, bahasa Solor ini digunakan oleh beberapa komunitas masyarakat yang berada pada wilayah pulau Flores dan sekitarnya. Atau bahasa yang digunakan oleh komunitas suku Solor atau Lamaholot. 

Dari aspek pelafalan, bahasa Solor memiliki dialek dan subdialek yang khas berdasarkan tata letak wilayah komunitas masing-masing. Sementara penggunanya tersebar dari ujung timur Flores sampai barat Solor. Termasuk di dalamnya mencakup bagian utara Pantar, barat laut Alor dan pulau-pulau sekitarnya. Bahasa ini disinyalir bagian dari rumpun bahasa Austronesia.

Dalam konteks demikian, bahasa Solor juga biasanya disebut-kenal dengan bahasa Lamaholot. Jika disebut bahasa Solor, maka dimaksud adalah bahasa Lamaholot. 

Sebaliknya, jika disebutkan bahasa Lamaholot, maka dimaksud juga bahasa Solor. Keduanya satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena menggambarkan karakter dan hakikat bahasa yang sama digunakan oleh komunitas masyarakat suku Solor atau Lamaholot. Hal demikian juga terlepas dari apakah bahasa Solor atau bahasa Lamaholot ini memiliki huruf khususnya sebagai bahasa-bahasa lainnya atau bukan.

Sampai sejauh ini rasa-rasanya belum menemukan adanya buku secara khusus yang mencoba menjelaskan filologi bahasa Solor atau bahasa Lamaholot. Atau bisa saja sudah ada, tetapi masih di luar jangkauan. 

Namun, di tengah-tengah kemajuan teknologi ini rasanya belum ada publikasi secara khusus perihal bahasa Solor yang di dalamnya menyebutkan dan menjelaskan huruf-huruf asli Solor atau Lamaholot. Sehingga, ketika melacak pada internet tidak ditemukan adanya publikasi terkait. Intinya, kita sama-sama sepakat ada namanya bahasa Solor atau bahasa Lamaholot.

Genealogi dan Makna Kata "Solor"

Jika dilacak informasi terkait dengan kata "Solor", nampaknya kata "Solor" bukan merupakan bahasa asli Solor atau bahasa Lamaholot. Karena, sampai sejauh ini nampaknya belum ada catatan yang menjelaskan lebih jauh asal-usul (genelogis) dan makna kata "Solor" dalam bahasa Lamaholot. Sehingga, untuk sementara diandaikan bahwa kata "Solor" berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Sahu Maluku. Pengandaian tersebut bisa diterima oleh sebab pulau Solor dalam sejarahnya juga punya keterkaitan "batin" dengan Palembang dan Maluku.

Dalam catatan sejarah, pulau Solor termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Maluku dan juga Palembang. Tokoh yang membawa Islam masuk di pulau Solor juga diandaikan berasal dari dua kerajaan ini, yaitu Kerajaan Ternate di Maluku dan Kerajaan Palembang di Sumatera. 

Di antara buktinya adalah banyak serapan bahasa Solor yang disinyalir berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Sahu Maluku. Misalnya, kata "Ile" atau "Ili) berasal dari bahasa Sansekerta, yakni "giri", yang berarti gunung. Begitu halnya kata "muhan" atau "nuha" berasal dari bahasa Sansekerta, yakni "nusa", yang berarti pulau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun