D. Penguatan Kelembagaan Demokratis: Giddens berpendapat bahwa memperkuat institusi demokratis dan partisipasi publik dapat membantu mengurangi kejahatan struktural. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan dapat mempengaruhi perubahan sosial yang positif dan mengurangi faktor-faktor yang memicu kejahatan.
E. Pendekatan Multidisiplin dan Kolaboratif: Giddens menekankan pentingnya pendekatan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan kerja sama antara pemerintah, lembaga masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam menanggulangi kejahatan struktural. Pendekatan ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi untuk mengidentifikasi akar penyebab kejahatan, mengembangkan strategi pencegahan yang efektif, dan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan.
Pernyataan -- pernyataan diatas mencerminkan visi Giddens yang menyuarakan perlunya perubahan sosial yang melibatkan berbagai aspek masyarakat dan struktur sosial. Melalui upaya kolaboratif yang komprehensif, diharapkan bahwa kejahatan struktural dapat dikurangi dan masyarakat dapat mencapai kondisi yang lebih adil dan aman.
Contoh study kasus yang berkaitan dengan Teori Strukturasi Athony Giddens
Sebagai contoh studi kasus yang membahas teori strukturasi Anthony Giddens, kita bisa mempertimbangkan studi tentang penggunaan media sosial dalam mempengaruhi sikap politik individu. Dalam konteks ini, teori strukturasi dapat membantu kita memahami interaksi antara struktur sosial (misalnya, media sosial sebagai platform komunikasi) dan agensi individu (tindakan individu dalam mengonsumsi dan berpartisipasi dalam media sosial).
Studi ini dapat melibatkan analisis bagaimana individu menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi politik, berinteraksi dengan orang lain, dan membentuk sikap politik mereka. Dalam kerangka teori strukturasi, faktor-faktor struktural yang dapat mempengaruhi penggunaan media sosial dalam konteks politik meliputi algoritma platform media sosial, kelompok-kelompok sosial yang terbentuk di media sosial, dan narasi politik yang dominan.
Penelitian ini dapat melibatkan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif, seperti wawancara, survei, dan analisis konten media sosial. Melalui analisis, peneliti dapat mengidentifikasi pola-pola dalam penggunaan media sosial yang mempengaruhi sikap politik individu. Misalnya, penelitian ini dapat mengungkap bagaimana algoritma media sosial cenderung memperkuat pandangan yang sudah ada dan mengisolasi individu dalam gelembung informasi yang terpolarisasi, memengaruhi persepsi politik mereka.
Dalam konteks ini, teori strukturasi Anthony Giddens dapat membantu memahami bagaimana struktur sosial (seperti algoritma media sosial dan kelompok-kelompok sosial online) membatasi dan mempengaruhi agensi individu dalam membentuk sikap politik mereka. Selain itu, teori strukturasi juga dapat membantu melihat bagaimana individu dapat memengaruhi struktur sosial melalui tindakan mereka, seperti berpartisipasi dalam diskusi politik yang konstruktif atau membentuk kelompok-kelompok online yang mendorong dialog antara pandangan yang berbeda.
Kesimpulan
Dalam penutup, dapat dikatakan bahwa Jeremy Bentham dan Anthony Giddens merupakan tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang masyarakat, kontrol sosial, perubahan sosial, dan interaksi antara individu dan struktur sosial. Karya-karya mereka terus mempengaruhi pemikiran dan penelitian di bidang sosiologi dan ilmu sosial lainnya, dan memiliki nilai yang penting dalam memahami kompleksitas dunia sosial kita.Top of Form
Jeremy Bentham dan Anthony Giddens adalah dua tokoh penting dalam studi sosial dan teori sosial. Meskipun hidup pada waktu yang berbeda dan memiliki fokus yang berbeda dalam karya mereka, keduanya telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami masyarakat dan perubahan sosial.