Logoterapi memiliki 3 konsep dasar yakni:
a. Kebebasan berkehendak (the freedom to will)
manusia pada batas-batas tertentu memiliki kemampuan dan kebebasan buat
mengganti kondisi hidupnya guna meraih kehidupan yg lebih berkualitas.dan
yg sangat krusial kebebasan ini wajib disertai rasa tanggung jawab
(responsibility) agar tidak berkembang menjadi kesewenang-wenangan.
b. cita-cita buat hidup bermakna (the will to meaning)
Setiap orang mengiinginkan dirinya sebagai orang yg bermartabat serta bermanfaat
bagi dirinya, keluarga, lingkungan kerja, warga sekitar dan berharga pada mata
yang kuasa. asa untuk hayati bermakna memang sahih-benar artinya
motivasi primer di insan.asa inilah yang mendorong setiap orang untuk
melakukan banyak sekali aktivitas seperti kegiatan bekerja dan berkarya supaya hidupnya
dirasakan berarti serta berharga.
c. Makna hayati (the meaning of life)
Makna hidup adalah hal-hal yg dianggap penting, dan berharga serta
memberikan nilai spesifik bagi seseorang, sebagai akibatnya layak dijadikan tujuan dalam
kehidupan (the purpose in life). Makna hidup apabila berhasil ditemukan dan
banyak akan mengakibatkan aktivitas sehari - hari ini dikenyam begitu berarti juga
berharga. dan makna hayati ternyata terdapat pada kehidupan itu sendiri, dan bisa
ditemukan dalam setiap keadaan yang menyenangkan serta tak menyenangkan,
keadaan bahagia serta penderitaan.
Pengertian tentang makna hayati menunjukkan bahwa dalam makna hidup terkandung pula tujuan hayati, yakni halhal yang perlu dicapai dan dipenuhi. Mengingat antara makna hidup dan tujuan hidup tidak dapat dipisahkan. Poly ahli yang sudah meneliti perihal keberadaan hidup serta memberikan pengertian mengenai makna hayati. Setiap individu memiliki keinginan buat
meraih hayati bermakna, mirip yg dikemukakan Frankl, sebenarnya berarti setiap keadaan, termasuk dalam kesengsaraan dalam kehidupan ini selalu mempunyai makna, pada mana hayati secara bermakna merupakan motivasi primer
setiap orang. Pada batas-batas eksklusif manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab langsung buat menentukan dan menemukan makna dan tujuan hidupnya. Makna serta tujuan hayati adalah sesuatu yg tidak dapat dipisahkan. Saat seseorang menemukan makna hayati maka ia akan menentukan tujuan hayati yg di akhirnya akan menghasilkan segala kegiatan sebagai lebih terarah.
Kehidupan artinya perasaan relatif bahwa segala sesuatu yang berlaku pada diri subjek mempunyai dasar kokoh serta penuh arti atau menggunakan istilah lain subjek merasa bahwa dirinya sahih, serta sempurna (Erikson dalam Cremers, 1989). Benar dan
pasti dalam membuat perbuatan atau keputusan baik yang terkait dengan dirinya sendiri maupun orang lain akan mengakibatkan rasa penuh makna. Rasa penuh makna tadi tercapai ketika subjek merasa telah menyesuaikan diri secara memadai dengan tata nilai yang menjadi kerangka orientasi hidupnya. Berdasarkan penelitian Crurabaugh serta Maholick seseorang yg merasahidupnya bermakna bisa memakai mekanisme pertahanan secara memadai dibanding menggunakan subjek yg kurang bermakna hidupnya. Makna hayati ternyata ada dalam kehidupan itu sendiri, dan bisa ditemukan pada setiap keadaan yg menyenangkan dan tidak menyenangkan, keadaan senang serta penderitaan.
 Pengertian mengenai makna hidup membagikan bahwa pada makna hidup terkandung juga tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu dicapai serta dipenuhi, mengingat antara makna hidup serta tujuan hidup tidak dapat dipisahkan. Penelitian yang dilakukan Crumbaugh dan Maholick tersebut mendukung pernyataan Bastaman tentang perilaku individu yg menghayati hidupnya bermakna. Mengatakan bahwa orang yg menghayati hidupnya bermaknamenunjukkan kehidupan yang penuh gairah serta optimis, terarah, dan bertujuan, mampu mengikuti keadaan, luwes dalam bergaul dengan permanen menjaga ciri-ciri diri dan bila dihadapkan pada suatu penderitaan ia akan tabah dan menyadari bahwa ada pesan yang tersirat di kembali penderitaan. Pemeluk kepercayaan yang taat Bila dihadapkan pada kejadian-kejadian hidup baik yang menyenangkan atau tak akan bisa merogoh hikmahnya. Menurut Dull dan Skokan (pada Koeswara, 1995), insiden-insiden yg dihadapi sang subjek pemeluk kepercayaan tidak lagi menjadi suatu peristiwa yang sembarangan, tetapi merupakan suatu peristiwa yang dituntut oleh kekuatan ilahiah yang tersembunyi. dengan demikian mereka mencicipi bahwa hidup yang dialaminya bukanlah tanpa arti.Â
Bahkan kematian pun sebagai suatu kebersatuan dengan yg abadi dan yang ilahiah. tidak mampunya seorang memaknai hidup serta kematian akan mengakibatkan kekosongan jiwa yang di akhirnya akan mengakibatkan ketidaksiapan dan ketakutan. Frankl beropini seorang yg memiliki makna hayati orientasi kuat terhadap makna akan mempunyai apa saja yang diklaim dengan alive prolonging or enven a live saving effect, yaitu efek yg menyampaikan kekuatan buat tetap bertahan hayati karena keyakinan adanya makna pada kembali penderitaan yang dihadapinya. Uraian di atas dapat ditarik konklusi mengenai pengertian kebermaknaan hidup, yaitu hal-hal yg oleh seorang ditinjau krusial, dirasakan berharga serta diyakini sebagai suatu yang sahih serta dapat dijadikan tujuan hidupnya.
Ciri Makna hidup
Frankl mengemukakan ketika kehidupan melainkan sesuatu yang hampa. Makna hayati bermula berasal sebuah visi kehidupan, asa dan merupakan alasan kenapa individu wajib tetap hayati. Makna hidup sebagaimana dikonsepkan oleh Frankl mempunyai ciri, yaitu:
a. Makna hayati itu sifatnya unik, personal serta temporer.
Apa yg dianggap berarti oleh seorang belum tentu berarti bagi orang lain.
Bahkan mungkin, apa yg diklaim penting dan bermakna di ketika ini sang Manusia belum tentu seirama artinya untuk orang itu pada saat lain. pada hal ini makna hayati seorang serta apa yg bermakna baginya umumnya bersifat spesifik, tidak sinkron dengan orang lain, serta mungkin berasal saat ke saat berubah juga.
b. Makna hayati itu khusus dan konkrit
Makna hidup dapat ditemukan dalam pengalaman serta kehidupan konkret sehari-hari serta tak wajib selalu dikaitkan menggunakan tujuan-tujuan idealistis, prestasi-prestasi akademis yg tinggi, atau hasil-hasil renungan filosofis yang kreatif.
c. Makna hayati memberi pedoman dan arah
Makna hayati itu memberi pedoman dan arah terhadap aktivitas-aktivitas yg dilakukan sebagai akibatnya makna hidup seakan-akan menantang (challenging) dan mengundang (inviting) seorang buat memenuhinya. Sesuai penerangan pada atas maka bisa disimpulkan bahwa karakteristik makna hidup yaitu makna hayati itu sifatnya unik, personal dan temporer, makna hayati itu spesifik serta konkrit, serta makna hidup memberi panduan serta arah.