Mohon tunggu...
Asep Abdul Aziz
Asep Abdul Aziz Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Pendidikan Berkelanjutan

Tidaklah seseorang membuat karya tulis pada hari ini melainkan keesokan harinya dia berkata: Jika bagian ini diubah, tentu lebih indah. Jika bagian itu ditambah, tentu lebih jelas. Jika yang ini didahulukan, niscaya lebih menawan. Jika yang itu dihilangkan, niscaya lebih rupawan. (Ali Muhammad Hasan Al-‘Imadi)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Esai

4 Maret 2021   12:55 Diperbarui: 4 Maret 2021   13:01 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uji t

3,73

2,00172

Pada tabel distribusi frekuensi, dapat dilihat bahwa banyaknya kelas interval (K) adalah 7, sehingga untuk distribusi Chi Kuadrat diambil harga . Dari tabel frekuensi Chi Kuadrat dengan taraf signifikasi  diperoleh . Ternyata  sebesar -10,90363 lebih kecil dari  sebesar 15,086. Hal ini menunjukan bahwa data skor kemampuan menulis esai siswa  berdistribusi normal.

Setelah diketahui harga F hitungnya, selanjutnya adalah membandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang atau df1 = k – 1, sehingga  df1 = 2 – 1 = 1, dan dk penyebut atau df2 = n – k = 23 – 2 = 21, Dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 21, maka berdasarkan tabel F, maka harga F tabel = 4,32 dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Jika dibandingkan, ternyata F hitung = 1,64088 lebih kecil daripada F tabel = 4,32 untuk kesalahan 5% (Fh < Ft). Maka sesuai dengan batasan yang sudah ditentukan, jika F hitung lebih kecil daripada F tabel, maka varian data bersifat homogen, sehingga bisa langsung dilanjutkan untuk uji hipotesis. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh t hitung = 3,73; selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 23 +24 – 2 = 45.

Dengan dk = 45 dan taraf kesalahan 5%, maka t tabel = 2,00172 (lihat Lampiran). Dari hal ini terlihat bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel (3,73 > 2,00172). Sesuai dengan ketentuan yang sudah disebutkan dalam metodologi penelitian, bila t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, hipotesis adanya rata-rata kemampuan menulis esai siswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivisme lebih tinggi daripada kemampuan menulis esai siswa yang menggunakan model pembelajaran tradisional. diterima.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data tentang penerapan model pembelajaran konstruktivisme sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis esai, dapat disimpulkan sebagai berikut.

  • Peningkatan kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA MA Nurul Bayan secara keseluruhan termasuk ke dalam kategori “Sedang” dengan nilai N-Gain Rata-rata 0,41; dengan persentase banyaknya siswa yang mengalami peningkatan dengan kategori “Rendah” hanya 17,4% sebanyak 4 siswa, pada kategori “Sedang” 69,5% sebanyak 16 siswa, dan pada kategori “Tinggi” mencapai 13,1% atau sebanyak 3 siswa.
  • Peningkatan kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPS MA Nurul Bayan secara keseluruhan termasuk ke dalam kategori “Rendah” dengan nilai N-Gain Rata-rata 0,20; dengan persentase banyaknya siswa yang mengalami peningkatan dengan kategori “Tinggi” hanya 4,1% atau 1 orang siswa saja, pada kategori “Sedang” 25,0% sebanyak 6 siswa, dan pada kategori “Rendah” mencapai 73,9% atau sebanyak 17 siswa.
  • Berdasarkan perhitungan dan analisis data diperoleh bahwa t-test lebih besar daripada t-tabel  (3,73 > 2,00172). Sesuai dengan ketentuan yang sudah disebutkan, bila nilai t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, hipotesis adanya rata-rata kemampuan menulis esai siswa yang menggunakan model pembelajaran konstruktivisme lebih tinggi daripada kemampuan menulis esai siswa yang menggunakan model pembelajaran tradisional diterima. Dalam hal ini berarti jelas, bahwa pemberian perlakuan pembelajaran model pembelajaran konstruktivisme memiliki dampak yang positif terhadap peningkatan kemampuan menulis esai siswa.

Daftar Rujukan

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bachtra, R. dan Achmad Fedyani Saifuddin. 2015. Envirasionalisme Suatu Wujud Pendidikan Konstruktivisme. Jakarta: Kencana Prenadamedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun