"Ya, jika dia lakukan setahun lalu. Sebelum aku bertemu lelaki brengsek yang berkhianat ditengah jalan perkenalan, lelaki temperamen yang posesif, lelaki hampir mati karena paru-parunya terendam tapi malah kembali pada Tuhannya di ujung ujiannya." Aysel tersedu.
"Lukamu sedalam itu karena aku ya, Sel?"
"Benar. Dan kau pun obatnya."
Bara tersenyum, Aysel menjauh menuju pintu keluar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H