"Lho, saya tentu baik-baik saja. Hanya sedikit lelah."
Aroma kurang sedap mulai merayap samar-samar di ruangan itu. Salah satu anggota tim sukses mengerutkan kening, memeriksa sekeliling. Pono bergegas berdiri, menyudahi pertemuan.
"Baik, kita sudahi di sini. Besok pagi kita bertemu di lokasi, sisanya saya serahkan pada kalian, jangan lupa para buzzer harus bekerja siang-malam untuk menyerang berita atau konten-konten yang dapat  membahayakan reputasi saya, tambahkan juga dana untuk influncer!" katanya terburu-buru.
Ketika Pono melangkah keluar, tangannya gemetar. Sesaat sebelum pintu tertutup di belakangnya, seorang anggota timnya berbisik kepada yang lain,Â
"Apakah ada di antara kalian yang mencium bau busuk tadi?"
"Itu! Itu, baunya dari sana!" sahut seseorang.Â
Anggota tim kampanye satu per satu  mendekat, memandang sebuah foto dalam pigura yang tergantung di sisi kanan ruangan di mana bau itu berasal. Itu adalah sebuah dokumentasi yang diambil ketika beberapa bulan lalu, Pono melakukan sebuah kunjungan ke sebuah  sungai pinggiran kota dengan pemandangan hitam pekat, juga berbagai tumpukan sampah-sampah.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H