8. METODEÂ DISCOVERY INQUIRI
Discovery methode hadir dengan memiliki tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, metode ini membelajarkan siswa agar dapat memanfaatkan informasi dan lingkungan sebagai bahan belajar. Hal ini menjadikan siswa belajar tidak tergantung pada guru saja. Dengan begitu banyaknya sumber informasi menjadikan siswa lebih mudah berkembang dalam belajar. Lebih dari itu metode ini mengajarkan bahwa proses belajar merupakan proses seumur hidup yang mana sepanjang hayat pendidikan menjadi penting dalam menjalankan hidup ini. Inquiri methode merupakan metode yang bertujuan pada siswa yang dapat menemukan hasil dari temuan sendiri. Sehingga siswa tidak hanya dituntut sekadar hafal materi, teori, ataupun konsep. Tetapi dapat menjelaskan dan memecah temuan dari suatu kasus. Pada metode ini guru akan dituntut untuk mengenal dan memahami siswa agar dapat merancang kegiatan pembelajaran. Metode ini dapat dilakukan dengan menentukan masalah terlebih dahulu, melakukan pengamatan, lalu dianalisis dalam bentuk tulisan, tabel, gambar atau lainnya, dan terakhir dipresentasikan di depan kelas.
9. METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
Metode ini mengajarkan siswa untuk mengambil peran dalam menempati posisi orang lain. Metode ini dapat mengembangkan dan identifikasi terhadap suatu nilai. Pengambilan peran ini akan menjelaskan sikap, nilai, tingkah laku, dan tujuan dari orang lain. Sehingga siswa dituntut untuk melakukan peran dengan berkualitas dan menghayati posisi peran yang dilakukannya. Metode ini mengajarkan agar siswa bertanggungjawab atas peran yang sedang dijalani, dapat menghargai perbedaan pendapat dan keputusan orang lain, serta belajar untuk mengambil suatu keputusan.
10. METODE SOSIAL DRAMA
Metode ini tidak jauh berbeda dengan metode role playing. Metode sosial drama adalah mengambil peran yang berhubungan dengan isu sosial. Garis besar metode ini yaitu perbedaan pada permasalahan yang berkenaan dengan aspek sosial di masyarakat. Dari metode ini siswa dapat mengetahui kehidupan dan hubungan sosial secara menyeluruh di masyarakat dan dipahami oleh terbentuknya kelompok-kelompok di dalam kelas.
Pada pembelajaran IPS dapat menggunakan berbagai metode. Dari metode-metode yang ada, guru bisa mengkolaborasikan antar metode. Kuncinya adalah guru harus mengenali karakter siswa agar penyampaian materi dipahami dengan baik oleh siswa. Guru juga harus menyediakan fasilitas yang menunjang proses belajar siswa sesuai dengan bahan ajar. Dari banyaknya metode yang ada menjadikan guru tidak hanya terpaku pada satu metode tertentu saja atau monoton yang membuat siswa bosan. Melihat materi yang akan disampaikan pada siswa dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru sekitar metode apa yang cocok dalam pertemuan kelas. Metode-metode tersebut juga dapat membuat siswa lebih berkembang, aktif, dan kreatif dalam proses pembelajaran. Sehingga pelajaran IPS meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA:
Ansari, A. H. 2022. Penggunaan Teknik Simulasi Dalam Pembelajaran IPS. https://osf.io/preprints/qwd85/Â
Asro. 2019. Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 125 Kota Pekanbaru Tahun Ajaran 2016/2017. EDUCHILD, 8(1), 33.
Astuti, Winda Sri. 2013. Perbedaan Metode Everyone is Teacher Here Dan Metode Ceramah Dalam Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 2 Srandakan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.