4. METODE TANYA JAWAB
Metode tanya jawab menjadi salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS. Melalui metode ini guru dapat membangun interaksi dan komunikasi dengan peserta didik di depan kelas setelah pemaparan materi dilakukan, ataupun membuat beberapa kelompok diskusi dan membangun interaksi antar peserta didik. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang ia hadapi atau menjawab pertanyaan yang diajukan untuk menyelesaikan masalah yang dilontarkan oleh guru atau masalah yang dihadapi oleh teman-temannya.
Hal ini dapat memicu peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan konsentrasi terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan kelompok atau guru, sehingga peserta didik akan merekam secara cermat materi yang hendak mereka pelajari di kelas. Melalui metode ini guru juga dapat membangkitkan keingintahuan peserta didik mengenai suatu permasalahan dalam pembelajaran IPS yang sedang dibicarakan, mendorong dan membimbing peserta didik dalam berpikir secara sistematis, kreatif dan kritis yang memicu mereka untuk berpartisipasi di dalam kelas yang membangkitkan keterlibatan terhadap mental peserta didik tersebut. Tujuan dari metode tanya jawab ini bagi guru adalah untuk mengecek dan mengkonfirmasi mengenai pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Selain itu, hal yang dapat diperoleh dari metode ini bukan hanya kemampuan kognitif peserta didik yang berkembang, tapi juga kemampuan sosial mereka dengan memberikan rasa aman terhadap pertanyaan yang pasti akan dijawab, sehingga peserta didik akan terbiasa untuk memperjelas suatu masalah dan mengarahkannya pada diskusi di dalam kelas. Metode ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik untuk berbicara serta memberikan pendapatnya secara langsung di dalam kelas.
5. METODE DEMONSTRASI
Metode pembelajaran demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses, benda, dan peristiwa tertentu yang sedang dipelajari baik secara langsung atau melalui media peraga atau ilustrasi yang disertai dengan penjelasan lisan kepada peserta didik. Dengan metode demonstrasi peserta didik akan mendapatkan proses pembelajaran yang lebih mendalam sehingga membentuk pemahaman yang lebih baik dan sempurna dengan mengamati dan memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Dalam melakukan metode ini guru dituntut untuk menguasai bahan pembelajaran dan mampu mengorganisasikan kelas.
Tujuan dari pembelajaran ini untuk memberikan gambaran nyata dari contoh yang bersifat abstrak yang diberikan guru. Melalui metode demonstrasi, perhatian peserta didik dapat terpusatkan pada hal yang didemonstrasikan, proses pembelajaran menjadi terarah, dan dapat merangsang peserta didik menjadi lebih aktif serta terlibat langsung dalam proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan pengalaman pembelajaran yang dilakukan peserta didik akan lebih mudah memahami materi secara lebih jelas dan konkret serta dapat mengurangi kesalahpahaman.
6. METODE KARYAWISATA
Metode karyawisata merupakan suatu metode dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas, dimana peserta didik dibawa ke suatu objek untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Menurut Hildebrand (2004: 71) karyawisata dapat dipergunakan merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperolehnya, memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada dan dapat menambah wawasan. Tujuan dari metode ini adalah agar peserta didik dapat membandingkan antara hal yang mereka pelajari secara teoritis di kelas dengan keadaan nyata di lapangan dan praktik penggunaannya. Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, menghilangkan kejenuhan dengan rekreasi sambil belajar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuda dan Ganes dengan judul 'Penerapan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar pad Siswa Sekolah Dasar' ditemukan bahwa peserta didik sangat antusias dengan perjalanan wisata yang akan dilakukan, meskipun perlu melewati beberapa siklus agar pembelajaran menggunakan metode ini bisa mendapatkan kualitas yang baik dengan dilakukannya perbaikan-perbaikan. Namun melalui metode ini aktivitas peserta didik mengalami peningkatan secara aktif menjawab pertanyaan yang diberikan, melakukan diskusi kelompok dan melakukan kerjasama. Hal ini juga memberikan pengalaman menarik bagi peserta didik dalam menambah wawasan mengenai daerahnya secara langsung dengan mengamati serta meningkatkan kemampuan sosial mereka dengan bimbingan yang dilakukan oleh guru agar mereka dapat berinteraksi secara aktif dengan narasumber dari wawancara yang dilakukan. Sedangkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai telah disesuaikan dengan metode tersebut
7. METODE SIMULASI
Simulasi berasal dari kata 'simulate' berarti berpura-pura atau seakan-akan. Dalam metode pembelajaran, simulasi adalah kegiatan meniru untuk menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa nyata. Menurut Depdiknas, simulasi adalah suatu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imitasi) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistik atau pameran. Dengan metode ini guru dapat merancang agar proses pembelajaran mendekati kenyataan yang sebenarnya agar bisa mengaktifkan kemampuan siswa. Adapun tujuan dari pembelajaran ini untuk memberikan pemahaman tentang suatu prinsip dan melatih kemampuan memecahkan masalah yang bersumber dari realita kehidupan.
Metode ini dapat dilakukan secara berkelompok, sehingga peserta didik dapat belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sekelasnya, berani megemukakan pendapatnya, mengatasi perbedaan pendapat, mengungkapkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, dan melatih daya ingat serta pola pikir peserta didik dalam belajar. Selain itu juga, dalam metode simulasi, siswa diajak untuk bermain peran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.