3. Mempraktikkan Empati
  Dengarkan orang lain dengan penuh perhatian tanpa menghakimi. Cobalah untuk memahami sudut pandang mereka sebelum memberikan tanggapan.Â
4. Membangun Hubungan PositifÂ
  Tingkatkan kemampuan komunikasi Anda, seperti memberikan umpan balik yang konstruktif dan menghargai kontribusi orang lain. Â
5.Tetap Termotivasi Â
  Tetapkan tujuan yang bermakna dan fokus pada alasan mengapa tujuan tersebut penting bagi Anda.
*>Emotional Intelligence dalam Perspektif Modern
  Konsep EI yang diperkenalkan Goleman telah diterima secara luas dan diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, manajemen, dan psikologi klinis. Di era modern yang serba cepat dan penuh tantangan, EI menjadi salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan. Â
   Dalam pendidikan, misalnya, para pendidik mulai menekankan pentingnya pembelajaran sosial-emosional untuk membantu siswa tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga mampu mengelola emosi mereka. Â
   Dalam dunia bisnis, perusahaan semakin menyadari bahwa karyawan dengan EI tinggi lebih adaptif terhadap perubahan, lebih kolaboratif, dan mampu memimpin dengan efektif. Â
  Daniel Goleman telah membawa wawasan baru tentang kecerdasan manusia melalui konsep "emotional intelligence". Ia menunjukkan bahwa EI memainkan peran penting dalam membangun kehidupan yang sukses dan memuaskan. Dengan memahami dan mengembangkan kecerdasan emosional, kita dapat menjadi individu yang lebih resilien, empatik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Â