PENDAHULUAN
Pendidikan adalah fondasi utama yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Di era globalisasi yang semakin kompetitif, kemampuan suatu negara untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul menjadi penentu keberhasilan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga politik. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki tantangan dan peluang besar dalam mengelola sistem pendidikan yang mampu mengakomodasi keberagaman budaya, geografis, dan sosial-ekonomi. Namun, kompleksitas ini sering kali menjadi penghambat dalam mencapai pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh penjuru negeri (Jahudin., dkk. 2025).
Sistem pendidikan Indonesia telah menunjukkan berbagai pencapaian, seperti meningkatnya angka partisipasi sekolah dan berkembangnya kebijakan pendidikan berbasis digital. Namun, di balik keberhasilan tersebut, masih terdapat persoalan mendasar yang belum terselesaikan. Ketimpangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja modern, serta minimnya pelatihan berkualitas bagi tenaga pendidik menjadi tantangan yang terus membayangi. Ditambah lagi, dampak pandemi COVID-19 telah mengungkapkan kerentanan sistem pendidikan, terutama dalam hal kesiapan infrastruktur teknologi dan kapasitas adaptasi kebijakan di tingkat lokal (Ariyadi., dkk. 2023).
Di sisi lain, kawasan Asia Tenggara memiliki sejumlah negara yang berhasil membangun sistem pendidikan yang diakui secara global, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Singapura, misalnya, dikenal dengan pendekatan inovatif yang berbasis sains dan teknologi, sementara Vietnam menunjukkan keberhasilan melalui strategi investasi pendidikan yang terfokus pada kompetensi dasar. Negara-negara ini memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk mengevaluasi strategi kebijakan pendidikan dan mencari solusi yang lebih efektif. Dengan pendekatan yang berbasis data dan bukti empiris, Indonesia memiliki peluang untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan negara tetangga dalam upaya membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berdaya saing global (Wang., dkk. 2023).
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dua hal utama: pertama, evaluasi menyeluruh terhadap kelebihan dan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia; dan kedua, pembelajaran dari negara-negara maju di kawasan Asia Tenggara yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan. Dengan memanfaatkan referensi dari berbagai jurnal ilmiah dan penelitian terkini, tulisan ini tidak hanya berfungsi sebagai kajian akademik, tetapi juga sebagai landasan diskusi strategis yang diharapkan mampu mendorong reformasi kebijakan pendidikan di Indonesia.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif untuk mengevaluasi sistem pendidikan di Indonesia dan membandingkannya dengan negara-negara maju di kawasan Asia Tenggara. Pendekatan ini dipilih karena mampu memberikan gambaran mendalam mengenai kelebihan, tantangan, dan peluang sistem pendidikan berdasarkan analisis kritis terhadap data sekunder. Metode ini juga memungkinkan penarikan kesimpulan yang bersifat reflektif dan strategis guna memberikan rekomendasi yang relevan bagi pengembangan kebijakan pendidikan
Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan komparatif. Analisis dimulai dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sistem pendidikan di Indonesia, kemudian membandingkan indikator-indikator keberhasilan dari negara maju di kawasan Asia Tenggara. Aspek yang dianalisis meliputi kurikulum, kualitas tenaga pendidik, infrastruktur pendidikan, dan inovasi kebijakan. Selanjutnya, elemen-elemen kunci yang menjadi faktor keberhasilan negara-negara tersebut diidentifikasi dan diadaptasi dalam konteks Indonesia. Untuk meningkatkan validitas temuan, penelitian ini menggunakan metode triangulasi, yaitu membandingkan hasil analisis literatur dengan data statistik pendidikan. Proses ini dilakukan guna memastikan akurasi data dan mengurangi bias interpretasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia memiliki sejumlah keunggulan yang patut diapresiasi, namun juga menyisakan berbagai tantangan mendasar yang perlu segera diatasi. Dari segi capaian positif, Indonesia telah berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, berbagai inisiatif digitalisasi, seperti implementasi pembelajaran berbasis teknologi dan pengembangan platform daring seperti Merdeka Mengajar, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Namun, data juga menunjukkan bahwa kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan, masih menjadi hambatan utama. Selain itu, rendahnya kompetensi tenaga pendidik, keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, dan kurangnya relevansi kurikulum terhadap kebutuhan pasar kerja modern menjadi tantangan signifikan (Sufni. 2024).