Mohon tunggu...
Ayu Asri
Ayu Asri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hai, perkenalkan nama saya Ayu Purnama Sari. Saya adalah salah satu mahasiswi perguruan tinggi Islam dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Saya sangat suka menulis, terutama cerpen dan novel. Meskipun saya belum memiliki buku sendiri, saya berharap agar segera bisa memiliki buku. Senang berkenalan denganmu. Semoga bisa jadi teman yang baik. Terima kasih. Jangan lupa follow ya!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jatuh Cinta Lagi

15 Desember 2024   23:12 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:05 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Itu sudah mendingan, tapi tadi dia makan hanya sedikit."
"Sudah dibawa berobat belum?"
"Sudah, itulah tensinya lumayan tinggi."
"Ya sudah, tolong lihatin Mama kak ya. Besok kak beliin data."
"Oke, Kak."

Setelah itu aku menjadi tidak tenang. Aku yang biasanya merasa bahagia ketika bertemu dengan kekasihku kini menjadi biasa saja. Hingga dia bertanya, "kamu kenapa? Kelihatan lagi bingung gitu?"

"Masak sih? Kok aku biasa saja ya," balasku.
"Benar. Kalau ada masalah cerita sini."
Kutatap matanya diikuti senyuman, "enggak, tadi Adekku ngechat bilang kalau Mama sakit."

"Oh ya? Udah dibawa ke dokter belum?"
"Sudah, kemungkinan telat makan deh. Tapi enggak apa-apa, tadi udah teleponan juga."

"Baguslah. Oh iya aku pulang cepat ya hari ini, soalnya mau bantuin Bapak di rumah."
"Oke, enggak apa-apa."
"Kamu langsung tidur, jangan main handphone lagi atau balas-membalas chat cowok yang enggak penting."

"Emang kapan pernah aku membalas pesan cowok selain kamu? Lagian semenjak kita pacaran dari tahun 2016, aku hanya komunikasi sama kamu saja. Taukan?"

Dia tertawa kecil lalu mengelus lembut kepalaku. "Iya sayangku."
"Iya. Kamu juga kalau mau boongpun enggak masalah. Udah biasa juga kok."
"Enggak, aku janji deh enggak bakal ulangin lagi."
"Iya, janji diulangin lagi," jawabku malas.

Setelah itu aku pulang ke mess dan berencana tidur. Kulihat jam di layar menunjukkan pukul 22.12
Tiba-tiba Abangku menelepon dan menyambung empatkan dengan Mamaku.

"Kau lihat keadaan Mama kan?" Ucapnya dengan nada yang marah dan kesal.  Sebab beberapa hari ini memang jarang untukku menghubungi Mama.
Terlihat Mama ku sedang menahan rasa sakit diiringi dengan mata yang menatap ke atas dengan tatapan kosong.

"Mama kenapa, Bang? Tadi baru saja telepon dan baik-baik saja," ucapku dengan suara yang bergetar.

"Kau lihatlah."
"Hiks, jadi Mama gimana? Aku takut Mama kenapa-napa, hiks." Aku sudah tak bisa menahan rasa tangis lagi. Dadaku terasa sesak dan sudut mata yang terasa sangat panas mencurahkan air mata yang selama ini kutahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun