Mohon tunggu...
Ayuni Khoirin
Ayuni Khoirin Mohon Tunggu... Lainnya - Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan seorang yang memiliki ketertarikan akan tulisan maupun sastra dengan begitu, hobi-hobi saya yaitu menulis, membaca buku dan belajar bahasa asing. Selain kecintaan saya mengenai sastra, saya juga menyukai hal-hal yang bersifat seni, hampir semua seni saya menyukainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Hasil Wawancara mengenai Peluang Industri Televisi di Era Media Baru

22 Maret 2023   01:17 Diperbarui: 22 Maret 2023   01:30 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan membahas tentang Industri pertelevisian saat ini, jurnalisme dan karir di dunia televisi saat ini. Alasan penulis meneliti hal-hal yang sudah saya sebutkan tadi karena di era media baru, peminat tontonan televisi menjadi berkurang, oleh karena itu rating yang dihasilkan menjadi berkurang pula, pastinyad idiikuti oleh pendapatan yang menurun dibandingkan pada tahun 90 an dimana televisi masih menjadi media yang banyak diminati.

Hal ini menumbuhkan rasa penasaran penulis akan keberlanjutan industry pertelevisian dan karir di dunia televisi. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dengan cara mewawancara salah seorang jurnalis yang bekerja di industry televisi, alasan penulis melakukan wawancara dengan seseorang yang bekerja di salah satu stasiun televisi di Indonesia ini karena dengan begitu data yang dicari lebih akurat.

Penulis mewawancarai narasumber dengan cara mengirim pesan lewat aplikasi Instagram pada fitur Direct Massage, system yang diberikan kepada naraumber yaitu dengan memberikan 10 pertanyaan yang sudah disusun secara sekaligus, lalu narasumber menjawab pertanyaan yang penulis berikan secara sekaligus pula, kemudian penulis mengulik beberapa hasil jawaban dari narasumber agar data yang naraumber berikan bisa lebih dimengerti dan mendapat kejelasan yang lebih mendalam akan suatu topik dari pertanyaan yang diberikan.

3. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam artikel ini penulis akan membahas mengenai industry pertelevisian, khususnya sebagai jurnalis dan di bidang lain secara umum, penulis juga membahas suatu topik mengenai situasi dari industry pertelevisian saat ini, mengingat media baru sudah mendominasi pasar.Lalu, bagaimana dengan masa depan karir di dunia pertelevisian jika sekarang media baru menjadi pilihan yang paling banyak diminati bagi para pengguna?

Berkarir di dunia broadcasting khususnya televisi merupakan impian orang-orang yang menyukai bidang media hiburan ataupun audio visual, selain itu juga industry pertelevisian memiliki prospek kerja yang luas di berbagai bidang baik di depan layer maupun di belakang layar. Adapun prospek kerja yang tersedia yaitu,  hal itu membuat orang-orang mengincar pekerjaan ini.

Seperti hal nya naraumber yang penulis telah wawancarai, Ia bernama Imam Rachmawan, biasa dipanggil imam, sejak ia memasuki bangku sekolah menengah kejuruan ia sudah memiliki ketertarikan akan dunia pertelevisian khususnya jurnalisme denga mengambil jurusan Multimedia, setelah menempuh Pendidikan menengah kejuruan ia tak henti untuk mencari ilmu mengenai bidang yang ingin ia capai kedepannya, imam atau yang penulis sebut dengan panggilan kak imam, ia melanjutkan pendidikannya ke jengjang yang lebih tinggi, tentunya dengan mengabil jurusan Penerbitan/Jurnalistik (Ilmu komunikasi) di Universitas Media Kreatif Jakarat, dan sekarang kak imam bekerja sebagai jurnalis di MNC Media.

Kak imam juga menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan yang pernah ia ikuti di luar ataupun di dalam kampus selama menjadi mahasiswa. "Selama saya menjadi mahasiswa, tentu banyak sekali hal-hal yang saya dapatkan yang berkaitan dengan fokus karir saya, mulai dari pembelajaran, pelatihan, hingga magang. Misalnya, ada beberapa mata kuliah yang saya dapatkan dan tentunya dapat menambah skill saya mengenai Jurnalistik seperti penulisan, penyuntingan, design, foto/videografi, jurnalis, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, selain dari kampus, ilmu jurnalistik juga saya dapatkan melalui pelatihan-pelatihan penulisan/reporter, dan magang di Kumparan selama kurang lebih hampir satu tahun".

Dapat di ketahui dari apa yang pernah ia lakukan selama berkuliah, hal itu menunjukkan bahwa kak imam memiliki tekad yang kuat untuk mejadi jurnalis dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menambah skill dan wawasannya mengenai jurnalistik.

Banyak orang yak tak menyukai akan pencarian data dan kegiatan penulisan ilmiah yang berdasarkan fakta, akan tetapi lain halnya dengan kak imam, lalu apa sih alasan kak imam untuk menjadikan jurnalistik menjadi focus karirnya? "Adapun alasan saya kenapa ingin berkarir di industri media, karena industri ini adalah passion saya sejak saya duduk di bangku SMA/K dulu. Saya sudah ada ketertarikan terhadap teknologi, design, foto, reportase dll. Dan saya rasa ini adalah pilihan terbaik saya bekerja sebagai jurnalis, karena menurut saya karir ini sangat menjanjikan untuk kedepannya".

Di era media baru jurnalisme menjadi pekerjaan yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan, lalu apa sih alasannya? "Karena karir ini sangat berperan penting untuk mengontrol sosial di masyarakat ataupun pemerintahan. Semua info--info penting dalam pemerintahan, khasus--khasus yang terjadi di sekitar masyarakat dan pemerintahan, akan diketahui satu sama lain, oleh kabar yang diberitakan seorang jurnalis melalui portal atau media-media yang saat ini sering kita jumpai, dan tentu ini akan selalu menjadi konsumsi publik terus-menerus. Karena faktor-faktor itulah peluang menjadi seorang Jurnalis di industri media akan selalu terbuka" Ucap kak imam dengan memberikan fakta yang berada di lapangan kepada penulis".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun