Aku menyeka air mata yang biasanya tak pernah mewarnai kebersamaanku dan Jul. Tapi kali ini entah kenapa perasaanku tidak enak.
"Aku ingin menemui ibumu dan meminta maaf untuk ayahku, Jul. Apa aku bisa menemuinya?"
"Tidak. Sampai sekarang ibuku masih dirawat karena depresi berat. Ibu bahkan sudah tidak mengenali ayah."
"Apa anak laki-laki itu abangmu?"
Lama aku menunggu jawaban Jul.
"Mereka hanya punya satu anak. Ibuku tidak melahirkan lagi, setelah peristiwa itu."
Percakapan ini terus terngiang di telingaku. Bahkan setelah Minggu pertama masuk sekolah, aku masih memikirkan apa yang kudengar dari teman baruku.
***
Kota Kayu, 7 Januari 2025
Cerpen Ika Ayra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H