"Kau orang baru?"
Aku mengangguk.
"Namaku Jul," anak laki-laki itu mengulurkan tangannya.
"Kau suka petualangan?"
Lagi-lagi aku mengangguk, tetapi kali ini sambil tersenyum senang.
"Kalau begitu, ikut denganku! Akan aku menunjukkan keindahan kota Lovetown dari atas bukit!"
Aku setuju. Aku berjalan sedikit di belakang Jul.
Aku tidak terlalu asing dengan nama Lovetown. Ayah bekerja di sana sebelum menikah dengan ibu. Saat aku masih berusia dua tahun, ayah terlibat masalah dan terpaksa pindah ke kota yang sekarang kami tinggali.Â
"Kau kelihatan berkeringat. Tapi kita hampir sampai." Jul menunjuk keningku sambil tersenyum.
"Ternyata jalannya agak mendaki..." keluhku.
Setiap hari aku pergi sekolah dengan bis. Itu saja membuatku cukup lelah. Tapi aku tidak akan menyerah.