Polisi itu sibuk memeriksa, memotret, dan mencatat sesuatu.
Aku benar-benar tak habis pikir. Dan pikiranku bertambah kacau saat si kecil terbangun dan menangis.Â
*
Aku sulit sekali memejamkan mata. Di belakang punggungku, suamiku juga sedang berpikir keras.Â
Bagi suamiku, ibunya adalah wanita yang sangat berharga. Selain nyonya Karren sangat menyayanginya, dia juga selalu bersikap baik kepada siapa saja.Â
"Sayang, kapan hasil laboratorium itu keluar?" aku membalikkan badan dan menyentuh rambutnya.
"Besok. Dan orang yang tega menyakiti ibu akan menyesal!"
"Apa maksudmu?"Â
"Julia, bisakah kau jelaskan alasan kau menolak saat aku ingin memanggil perawat waktu itu?"
"Apa?" alisku semakin bertaut, tapi aku mencoba mengingat-ingat.
Mengurus Clay dan ibu dalam waktu bersamaan, pasti akan merepotkan. Itu senabnya suamiku ingin mendatangkan perawat khusus lansia untuk mengurus keperluan ibu.