Jantungnya berdetak cepat. Rasa takut menguasai pikirannya. Seribu pertanyaan muncul dimana-mana. Celia gemetar tak karuan.
Celia melompat mundur demi melihat makhluk menyeramkan itu berjalan di permukaan tanah, melompat, lalu duduk manis di atas sebuah pohon.
Celia melihat lagi sekelilingnya. Siapa tahu ada celah untuknya menyelamatkan diri, atau seseorang yang dapat menolongnya.
Nihil. Gadis itu takut sekali. Lebih baik ia masuk tong kosong di sana. Sepertinya bekas menampung air hujan. Tapi kondisinya sudah retak dan usang.
Tidak. Sebaiknya ia menempel saja pada pohon pinang tak jauh dari tempatnya sekarang. Apakah makhluk itu akan memangsa kepalanya sampai putus dan darahnya akan berhamburan?Â
Celia takut sekali. Makhluk itu biasa membuat kekacauan dan membantai orang-orang. Kekuatan dari sharktopus pada tentakelnya yang berbahaya, serta seluruh giginya yang tajam. Begitulah yang dilihatnya dari film.
"Neng Lia, bangun Neng. Sadar..."Â
"Bik Inah?" Celia membuka mata dan terperanjat. Lega.
Dipeluknya wanita paruh baya itu. Lalu memperhatikan sekeliling. Ruang kamarnya sepi sekaligus hampa.Â
"Neng Lia pasti mimpi buruk, yaa..."
Yang ditanya memegangi kepala. Wajahnya suram.