Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Cokelat Panas di Atas Meja

3 Oktober 2021   20:05 Diperbarui: 4 Oktober 2021   04:55 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi ini bukan gombalan. Bukan untuk merayu gadis sepertimu.

Mungkin karena malam ini sedang purnama, dan aku merindukanmu. Sudah cukup lama kita tidak bertemu bukan? 

Selama itu pula, engkau tidak pernah mendebatku lagi. Tidak pernah manja mengajakku masuk swalayan hanya untuk membeli sekotak besar bubuk kakao yang bertahan beberapa waktu saja.

Plus beberapa cokelat kemasan, yang katamu dibuat dengan penambahan gula, vanili, susu, dan cocoa butter.

Khusus untuk cokelat manis tersebut, manfaat dark chocolate menjadi tidak ada alias nol.

Terus terang aku heran juga, gadis sepertimu terlalu takut untuk tua. Takut kulitnya berkerut-kerut.

Mengkonsumsi cokelat, katamu dapat mengatur tekanan darah, menjauhkan penuaan dini, stres oksidatif*, dan juga arterosklerosis**.

Selain itu, manfaat cokelat bagi kecantikan, bisa diandalkan! Ia dapat merontokkan sel kulit mati, membunuh bakteri penyebab jerawat, membasmi komedo, mempercepat regenerasi kulit, menjaga hidrasi kulit, mengatasi flek hitam, meredakan radang kulit sekaligus menyembuhkan alergi, dan terpenting sebagai anti aging.

Oh..., apakah setiap gadis harus selalu cantik dan harus takut tua? Ini satu-satunya momen lucu antara kita. 

Jangan konyol, sayang. Setiap orang pasti mengalami tua. 

Tidak ada yang penting kecuali kau sudah mengisi hari-harimu dengan selalu berbagi kepada mereka yang tak sempurna. Mereka yang berada dalam kesempitan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun