Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpikat Cinta Ketiga

9 Juli 2021   08:27 Diperbarui: 9 Juli 2021   08:28 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burung terbang: asset-a.grid.id

"Pak Saman pernah tanya, apakah Atik pernah kirim makanan ke rumah sakit? Rupanya mereka ribut di rumah mewahnya?"

"Keterlaluan, anak sulungnya disuruh ciduk BNN, rupanya untuk menghilangkan saksi bahwa dia selingkuh!"

"Dengan tamu ganteng dari Aceh, kan?"

"Ganteng tapi punya istri, di sana..."

Aku mendengar ibu-ibu berkomentar silih berganti. Sekalipun aku tak menambahi. Bergegas saja pulang ke rumah.

Tiga bulan kemudian...

Kenduri 40 hari meninggalnya Mamak Aji baru saja berlalu beberapa hari. Kak Atik tampak kurus, tak pernah lagi pulang ke rumahnya yang adem dan terawat.

Kebetulan aku harus pulang kampung, setelah mendapat kabar, ibu sakit keras.

Beberapa waktu berlalu. Tersiar kabar rumah petak yang dulu kutempati, telah dijual oleh Pak Saman. Begitu pula aset rumah tangganya berupa rumah mentereng dan mobil. Sepeser pun Kak Atik tidak menerima bagian. Ia ditalak tanpa diberikan haknya.

Aku terbayang sosok wanita yang terpekur, duduk menunggu pembayaran penghuni kontrakan milik Mamak Aji. Hanya uang kecil, yang akan membuat mukanya masam.

SELESAI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun