Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ternyata Ini Brand Saya di Mata Anak

19 Juni 2021   10:29 Diperbarui: 19 Juni 2021   10:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya si sulung dapat menyimpulkan bahwa saya tak menyukai hal-hal baru yang sedang trending. Pantaslah dalam beberapa hal dan informasi, saya termasuk "ketinggalan" dibanding si sulung.

"Masih ada lagi, Bu," tuturnya. 

Oya? Wah!

"Ibu paling takut anak-anak ibu bersikap tidak sopan, menjadi sampah, dan membuat malu orang tua..."

Ouhh, saya sangat terharu jadinya. Rupanya sebelia ini, ia dapat menangkap arti kemarahan demi kemarahan yang sering saya lontarkan. Hmmm...

Memang benar, dengan banyaknya kasus di televisi, saya sangat sering mewanti-wanti ketiga anak saya. Bahkan si bungsu Ayra (4 tahun) akan mendapat teguran saat bersikap tidak sopan kepada kami orang tuanya atau kedua kakaknya.

Ilustrasi menegur anak (foto: sayangianak.com)
Ilustrasi menegur anak (foto: sayangianak.com)
Contoh, suatu hari si kecil ini berujar, "Pak, aku tadi bilang sama ibu, mau ke pasar malam. Tapi Bapak pasti belum ada uang. Kapan sih, Bapak gajian?"

Ah, sepintas kalimat ini terdengar lucu dan imut. Tapi jika ditelisik, sangat tidak sopan anak sekecil itu berbicara soal gaji orang tuanya.

Tentang kesopanan ini, saya mendidik cukup keras kepada anak-anak. Apalagi si sulung juga pernah menyampaikan nasihat guru mapel bahasa Inggris di depan kelas, bahwa adab berada di atas ilmu. Nah, tidak salah, bukan?

Saya lalu memancing dengan pertanyaan lain, "apakah ibu sering mengamuk?"

Sejujurnya saya menyadari di balik kelembutan yang sering saya berikan, saya punya sifat tempramen, mudah marah. Tapi untungnya, sejak aktif menulis opini untuk mengikuti event ataupun mengisi topik pilihan admin Kompasiana, sifat tersebut menurun signifikan. Saya rasa saya lebih bisa menahan emosi, lebih tenang dan bijak kepada anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun