Sejak sang suami mendapat PHK massal dari pekerjaannya di lahan kebun sawit, seluruh tabungan harus terkuras. Bahkan Rani harus menjual satu demi satu perhiasan emas sampai tak lagi bersisa.
Di meja tamu, tak satu pun tersedia sajian kue lebaran. Apalagi tape ketan andalan mereka. Padahal kudapan ini sudah saya bayangkan sejak dari rumah.Â
Apa boleh buat, kali ini sang ibu hanya bisa menyuguhkan teh hambar (teh encer) serta sepiring kue cincin ala kadarnya.
Singkat cerita, setiap tiga bulan sekali, Asih meminjam uang kepada Rani untuk keperluan menyambung listrik yang di cut perusahaan listrik (PLN).Â
Saudara dan kerabat Deni dan Asih, sudah muak dan memutuskan tidak akan membantu masalah keuangan mereka lagi. Manajemen keuangan pasangan ini sangat kacau.
"Sejak ojek online mengalami sepi job, Deni pun menganggur total. Asih lah yang dipaksa meminjam uang sana-sini. Setelah mendapat pinjaman, mereka makan nasi padang atau bebek goreng di rumahnya, tak pernah masak sendiri seperti kita ini..." demikian Rani menuturkan.
Informasi 2
Menjelang sore, saya menyempatkan mampir ke rumah Sonia yang rumahnya tak jauh dari rumah Asih dan Rani.
"Ibunya Asih meninggal, semalam, Kak."