Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seorang Ibu yang Meninggal di Malam Idul Fitri

19 Mei 2021   07:48 Diperbarui: 19 Mei 2021   08:14 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu berdoa untuk anaknya (cdns.klimg.com)

Sejak sang suami mendapat PHK massal dari pekerjaannya di lahan kebun sawit, seluruh tabungan harus terkuras. Bahkan Rani harus menjual satu demi satu perhiasan emas sampai tak lagi bersisa.

Di meja tamu, tak satu pun tersedia sajian kue lebaran. Apalagi tape ketan andalan mereka. Padahal kudapan ini sudah saya bayangkan sejak dari rumah. 

Ilustrasi tape ketan (cdns.klimg.com)
Ilustrasi tape ketan (cdns.klimg.com)
Puluhan tahun lamanya, sang ibu menggeluti bisnis pembuatan tape ketan. Rasanya manis dan sudah terkenal kemana-mana. Terakhir kali, saya menikmatinya saat acara aqiqah bayinya dua tahun lalu.

Apa boleh buat, kali ini sang ibu hanya bisa menyuguhkan teh hambar (teh encer) serta sepiring kue cincin ala kadarnya.

Ilustrasi kue cincin (img-global.cpcdn.com)
Ilustrasi kue cincin (img-global.cpcdn.com)
Reuni antara saya dan Rani, mengalirkan kisah Asih yang posisi rumahnya tepat di seberang tempat tinggal Rani. 

Singkat cerita, setiap tiga bulan sekali, Asih meminjam uang kepada Rani untuk keperluan menyambung listrik yang di cut perusahaan listrik (PLN). 

Saudara dan kerabat Deni dan Asih, sudah muak dan memutuskan tidak akan membantu masalah keuangan mereka lagi. Manajemen keuangan pasangan ini sangat kacau.

"Sejak ojek online mengalami sepi job, Deni pun menganggur total. Asih lah yang dipaksa meminjam uang sana-sini. Setelah mendapat pinjaman, mereka makan nasi padang atau bebek goreng di rumahnya, tak pernah masak sendiri seperti kita ini..." demikian Rani menuturkan.

Informasi 2

Menjelang sore, saya menyempatkan mampir ke rumah Sonia yang rumahnya tak jauh dari rumah Asih dan Rani.

"Ibunya Asih meninggal, semalam, Kak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun