"Saya suruh dia berhenti dari pekerjaannya. Biarkan suaminya memenuhi tanggung jawab sendirian. Daripada anak-anaknya tidak terurus. Bermain kesana- kemari tanpa pengawasan."
Aku tertarik mendengar cerita ini, dan langsung bertanya apakah nasihatnya didengar oleh adik perempuannya? seorang tua pun mengangguk pasti.
"Dia berhenti kerja dan mengurus anak-anaknya, sampai sekarang."
Aku tersenyum kagum. Sebuah keputusan yang besar. Beberapa kali cerita seperti ini pernah kudengar.
"Yang terakhir, ajarkan anak-anak besar hati untuk mencapai cita-citanya."
"Walaupun Bapak dia hanya pekerja kasar, bukan berarti mereka tidak bisa jadi orang besar. Ya kan?"
Aku mengangguk.
"Bukan saya mengecilkan suami kamu. Tapi orang tua akan bangga dan terangkat, ketika anak-anaknya berhasil. Ya, ngga?"
Aku mengangguk lagi. Tak terasa sudut-sudut mataku meneteska bulir keharuan. Ada seseorang yang peduli sejauh ini kepada anak-anakku di rumah.
Alhamdulillah, ya Allah.
Hamba berdoa kepada Engkau, dan Engkau hadirkan seorang tua yang menasihati suami hamba. Banyak kebiasaan suami yang berubah ke arah positip.Â