Ada-ada saja, pikirku dalam hati. Aku tak pernah paham dengan pepatah ini. Merawat seribu kerbau itu susah, sulit dan merepotkan. Tapi merawat dan mendidik anak perempuan dianggap lebih menyusahkan dan mengkhawatirkan. Bagaimana mungkin Allah memberi karunia anak perempuan, yang menyusahkan kedua orang tuanya?
"Pelaku bom bunuh diri di Mabes Polri itu kan wanita?"
"Ternyata dia tadinya seorang mahasiswa."
"Tapi semenjak ikut perkumpulan keagamaan yang mencuci otak dia, kuliahnya berantakan, sampai akhirnya di DO," aku mendengarkan seksama.Â
Hal ini aku pun tak mengikuti perkembangan beritanya. Cukup membaca judul dan surat almarhumah yang dipublikasi. Selebihnya ikut menyayangkan.
"Suamimu bilang, anak sulungmu baru saja dia belikan ponsel ya?"
"Iya, Pak."
"Waktu suamimu cerita, saya bilang 'bagus!'. Suamimu langsung kaget."
"Anak-anak tidak mungkin dikekang dan dilarang. Dijauhkan dari kemajuan zaman."
"Yang penting ditumbuhkan rasa bertanggung jawab, disiplin dan dikontrol. Jangan lupa belikan pulsanya juga yaa," ia mencoba berkelakar. Aku hanya tersenyum.
"Ada yang saya mau pesan untuk kamu," kata seorang tua itu lagi.