Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Engkau Dikejar Siapa, Jangan Sembunyi di Sini

11 November 2020   15:44 Diperbarui: 11 November 2020   16:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau pun ada sejumlah uang, itu adalah pemberian tulus dari teman sekaligus tetangga depan rumah yang engkau katakan sangat baik hati.

"Apa yang membuat engkau tak ingin bekerja?" tanyaku beberapa waktu yang lalu.

Saat itu aku sedikit kesal karena tawaran pekerjaan agar engkau dapat meminjam sejumlah uang di sana, engkau tolak dengan angkuhnya. Sejak itulah aku memutuskan memblokir satu-satunya akses kita berkomunikasi.

Jadi selama pandemi, suami yang engkau banggakan itu tak pernah bekerja walaupun serabutan demi anak istri?

Dan sebuah foto tentang instalasi listrik  yang perlu diganti baru, terkirim kesana-kemari untuk meminta simpati semua orang, betapa pecundangnya sahabat sepertimu!

Oh ya, lagi-lagi kalian pulang setelah malam gelap dan sepi. Si bungsu yang rewel dan mengantuk, sejak tadi membuat onar di rumah kami. 

Tapi dengan nada bangga engkau menyampaikan dari sini akan menghadiri acara partai yang memberikan amplop bantuan. Lumayan kalian akan mendapat dua amplop.

Ah, rasanya aku sakit kepala.

Setelah kalian pulang, tentu saja aku dan suami membahas keanehan demi keanehan. 

Tentang ibu yang tadinya kalian tumpangi selama berumah tangga, sekarang kalian ungsikan ke rumah saudara, bersama anak sulung kalian juga.

Tentang pengakuan suami engkau bahwa motor dari dieler dilaporkan hilang dicuri, padahal di luar kota ia jual murah untuk mendapatkan sepeda motor bekas dan selisih uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun