Mohon tunggu...
Ayu Bejoo
Ayu Bejoo Mohon Tunggu... Jurnalis - Moody Writer

Moody Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Berawal dari Tebuireng untuk Indonesia

28 September 2016   15:56 Diperbarui: 28 September 2016   16:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Firdaus tertawa terpaksa, mungkin Mas yang bertanya ini sudah menebak dari wajah celingak-celingukku, batin Firdaus.

“Iya Mas, saya dari Jakarta, mau maen aja kesini” Cak penanya hanya angguk-angguk,

“Baru pertama kali ya Mas?” Cak nya bertanya, lagi.

“Iya, Mas” Jawab Firdaus,

“Orang pada rame-rame mau kemana ya Mas?” Firdaus bertanya,

“Ya itu tadi Mas, mau nonton Pagelaran Seni” Firdaus angguk-angguk,

“Emang Pagelaran Seni itu acara apaan ya Mas?” Firdaus masih bingung,

“Pagelaran Seni itu acaranya santri-santri Tebuireng Mas, kreatifitas sebagai santri, santri juga bisa berkreasi Mas, bukan cuma mengaji” Firdaus angguk-angguk, lagi.

“Nonton aja sendiri Mas, biar tahu” Ujar Cak pemilik kedai.

-------

“Dunia pernah berkata, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang ramah, senyuman manisnya selalu akrab menghangatkan setiap tutur sapa. Tapi kini, keramahan itu berubah menjadi keanarkisan yang merajalela, aksi demonstrasi yang berujung anarki, selalu menjadi tayangan nyata kita setiap hari”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun