8. Pendidikan dan Pelatihan: Untuk menjaga lingkungan kerja yang aman, program pelatihan tentang prosedur keselamatan, pertolongan pertama, dan kesadaran kesehatan sangat penting.
9. Promosi Kesehatan: Menanamkan kebiasaan sehat dan sehat di antara karyawan dapat mengurangi ketidakhadiran dan meningkatkan produktivitas secara umum.
10. Tanggap Darurat: Rencana kesehatan kerja harus dibuat untuk menangani keadaan darurat di tempat kerja, seperti kecelakaan atau bencana alam.
11. Kolaborasi: Manajemen, karyawan, dan tenaga kesehatan profesional harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
12. Analisis Biaya-Manfaat: Sangat penting untuk mendukung program-program ini dengan menunjukkan keuntungan ekonomi dari investasi dalam layanan kesehatan kerja, seperti penurunan biaya perawatan kesehatan dan peningkatan produktivitas.
Secara keseluruhan, layanan kesehatan kerja meningkatkan kesehatan dan produktivitas karyawan, yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis dalam jangka panjang dan melindungi kesejahteraan karyawan.
KESIMPULAN
K3 dapat menguntungkan kinerja dan produktivitas organisasi karena merupakan tanggung jawab etis. Di tempat kerja di mana mereka merasa aman dan sehat, karyawan lebih cenderung bekerja lebih efisien dan lebih fokus pada tugas mereka. Ini dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan cedera, sehingga biaya perawatan medis dan ganti rugi berkurang. K3 yang sukses sangat dipengaruhi oleh manajemen. Memberikan contoh yang baik dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja, serta memastikan bahwa karyawan mendapatkan pelatihan yang memadai dan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tugas mereka dengan aman, adalah semua contoh kepemimpinan yang efektif dalam hal ini. Hasil ini juga menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang efektif dalam hal K3.
Dalam Kesimpulan, ditemukan bahwa organisasi yang memberi tahu karyawan mereka tentang risiko potensial, prosedur keselamatan, dan kebijakan K3 dengan baik cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Hasilnya menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja di mana semua orang merasa memiliki tanggung jawab terhadap K3. Ini juga menggarisbawahi kerja sama antara manajemen, karyawan, dan otoritas regulasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. K3 yang baik adalah investasi jangka panjang yang meningkatkan kualitas hidup karyawan dan meningkatkan produktivitas dan reputasi perusahaan. Dengan memahami temuan ini, bisnis dan organisasi dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan praktik K3 mereka, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan demikian, kesuksesan jangka panjang akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Willyam Sepang Tjakra, B. J., Ch Langi, J. E., & O Walangitan, D. R. (2013). Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado. Jurnal Sipil Statik, 1(4), 282--288.
Rahayuningsih, P. W., & Widodo, H. (2011). Penerapan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan. Kes Mas, 5(1), 21--29. http://journal.uad.ac.id/index.php/KesMas/article/viewFile/1084/801
Rocky, B., Mandagi, K. R. J. M., Rantung, J. P., & Malingkas, G. Y. (2019). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pt.Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statik, 1(6), 430--433