Terus terang saya salut dengan begitu perhatiannya tenaga medis di UK, hanya karena bayi sungsang, si ibu harus di observasi di RS selama 1 minggu, apalagi ini pasien "BPJS".
Dokter juga mengatakan bahwa jika di minggu 38 posisi bayi belum berubah maka harus ada tindakan yaitu ECV (external cephalic version) yaitu posisi bayi di ubah ke normal secara manual, setelah itu ketuban dipecah lanjut dengan induksi.Â
Sepengetahuan saya, dokter di Indonesia tidak ada yang pernah melakukan ECV, karena biasanya mereka langsung menyarankan cesar, sedang tehnik ini sendiri sering dilakukan oleh dukun beranak atau bidan yang sudah pengalaman (walau belum tentu professional).
Ternyata di UK teknik ini dianggap suatu hal yang wajar, dan dilakukan oleh tenaga ahli yang professional (baca: dokter spesialis) dengan tingkat keberhasilan di atas 80 persen.
Risiko yang ada paling si bayi brojol di TKP, itu sebabnya ECV hampir selalu dilanjutkan dengan proses persalinan.
Kebetulan istri saya juga curcol dengan teman-temanya yang pernah cesar dan induksi dan mendengar kabar bahwa proses induksi lebih sakit daripada cesar, ya dia pun memutuskan untuk cesar apabila posisi bayi masih belum normal di minggu 38.
Baca juga: Melahirkan di Inggris: Pasien BPJS Rasa VIP
Di UK cesar hanya dilakukan di minggu 39 atau ketika si ibu punya masalah, tapi semua kelahiran diatas minggu 37 sudah dianggap suatu hal yang wajar alias bukan prematur. So, we just hope for the best.
Tapi mertua tampaknya belum puas, sehingga beliau pun konsultasi sama temannya yang merupakan bidan senior dan istri juga sempat video calll dengan bu bidan.
Ternyata posisi senam hamil yang dilakukan istri yang dipelajari dari Youtube adalah salah sehingga diberikanlah crash course teknik apa yang harus digunakan supaya posisi bayi normal yaitu posisi guk-guk atau lebih dikenal dalam yoga sebagai downward facing dog position (gambar 1).
Sedangkan bu bidan menyuruh istri saya untuk melakukannya selama 10 menit walau boleh di bagi-bagi tapi mencapai 10 menit dan 2-3 kali dalam sehari.