Mohon tunggu...
Arie Yanwar
Arie Yanwar Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya seorang rakyat yang peduli kepada negerinya tercinta

Menulis sebagai bentuk apresiasi pada pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Melahirkan di Inggris (2): "The Power of Emak-emak"

4 Juni 2018   05:52 Diperbarui: 4 Juni 2018   10:38 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus terang saya salut dengan begitu perhatiannya tenaga medis di UK, hanya karena bayi sungsang, si ibu harus di observasi di RS selama 1 minggu, apalagi ini pasien "BPJS".

Dokter juga mengatakan bahwa jika di minggu 38 posisi bayi belum berubah maka harus ada tindakan yaitu ECV (external cephalic version) yaitu posisi bayi di ubah ke normal secara manual, setelah itu ketuban dipecah lanjut dengan induksi. 

Sepengetahuan saya, dokter di Indonesia tidak ada yang pernah melakukan ECV, karena biasanya mereka langsung menyarankan cesar, sedang tehnik ini sendiri sering dilakukan oleh dukun beranak atau bidan yang sudah pengalaman (walau belum tentu professional).

Ternyata di UK teknik ini dianggap suatu hal yang wajar, dan dilakukan oleh tenaga ahli yang professional (baca: dokter spesialis) dengan tingkat keberhasilan di atas 80 persen.

Risiko yang ada paling si bayi brojol di TKP, itu sebabnya ECV hampir selalu dilanjutkan dengan proses persalinan.

Kebetulan istri saya juga curcol dengan teman-temanya yang pernah cesar dan induksi dan mendengar kabar bahwa proses induksi lebih sakit daripada cesar, ya dia pun memutuskan untuk cesar apabila posisi bayi masih belum normal di minggu 38.

Baca juga: Melahirkan di Inggris: Pasien BPJS Rasa VIP

Di UK cesar hanya dilakukan di minggu 39 atau ketika si ibu punya masalah, tapi semua kelahiran diatas minggu 37 sudah dianggap suatu hal yang wajar alias bukan prematur. So, we just hope for the best.

Tapi mertua tampaknya belum puas, sehingga beliau pun konsultasi sama temannya yang merupakan bidan senior dan istri juga sempat video calll dengan bu bidan.

Ternyata posisi senam hamil yang dilakukan istri yang dipelajari dari Youtube adalah salah sehingga diberikanlah crash course teknik apa yang harus digunakan supaya posisi bayi normal yaitu posisi guk-guk atau lebih dikenal dalam yoga sebagai downward facing dog position (gambar 1).

anmolmehta.com/hatha-yoga-position
anmolmehta.com/hatha-yoga-position
Sebagai orang yang pernah yoga, saya tahu posisi ini termasuk yang sulit untuk dilakukan, bahkan saya pun cuma sanggup melakukannya selama 1 menit maksimum.

Sedangkan bu bidan menyuruh istri saya untuk melakukannya selama 10 menit walau boleh di bagi-bagi tapi mencapai 10 menit dan 2-3 kali dalam sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun