Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melakukan Kebajikan-Kebajikan Itu Sederhana

9 Agustus 2022   16:38 Diperbarui: 9 Agustus 2022   16:43 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Mettasik/ Kompasiana.com 

Jangan salah pula. Melakukan kebajikan tidak musti selalu kepada manusia. Ia bisa terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan, atau alam sekitar.

Bila kita tidak bisa memeliharanya, atau menjaganya,  setidaknya kita tidak termasuk kelompok yang menganiaya hewan maupun yang merusak lingkungan.

Semua itu bisa dilakukan bila ada pembiasaan sejak usia dini. Hingga saat dewasa bisa menjadi gaya hidup. Kita nanti akan mudah berempati terhadap orang-orang atau lingkungan sekitar yang memerlukan pertolongan.  

Ke depannya kita tidak akan tahu apa yang terjadi pada kita. Apa kita masih yakin esok masih sehat, masih ada kecukupan harta?  Selagi ada kesempatan -- entah waktu luang, tenaga, pikiran, atau uang -- jangan pernah berhenti menabur kebajikan-kebajikan. Intinya, seperti di awal tulisan, mau atau tidak.

Perubahan itu pasti, menabur kebajikan harga mati. Menyitir sebuah hadist: "Banyak-banyaklah berbuat kebajikan -- apa pun, kepada siapa pun -- karena kita tidak tahu, kebajikan mana yang pernah kita lakukan yang mengantar kita ke surga."

***

Lebakwana, Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun