Aliz ingin mengirim tatapan protes lagi, tapi Yudi langsung berdiri. Mengeluarkan motor.Â
"Horee...!" teriak Gendis.
Aliz tak bisa mengelak lagi. Dan kini ia semakin bimbang untuk pergi ke Kalimantan. Apalagi setelah melihat kegembiraan Gendis, juga penerimaan Yudi.Â
Aliz menghidupkan motor.Â
"Kalau memang kamu akan tinggal di rumah ini untuk selamanya -- dan aku yakin itu --, boleh aku minta satu syarat?" tanya Yudi.Â
"Apa?"
"Kalau kamu sedang kesal atau marah, kumohon kamu jangan menggunakan bahasa Inggris. Kamu tahu sendiri, dari dulu nilai TOEFL-ku takpernah naik."
Aliz tertawa. Lepas. Rasanya sudah lama ia tak tertawa selepas ini.Â
***
Lebakwana, Januari 2021Â
Catatan.Â