Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Matinya Seorang Buruh

8 Agustus 2019   23:49 Diperbarui: 9 Agustus 2019   00:18 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, ya pernah. Tapi secara bergurau saja. Saya juga tertawa mendengarnya. Mas Rakyat pernah mengatakan, bagaimana rasanya punya mobil seharga satu miliar."

"Satu miliar? Memang gaji Surakyat berapa?"

"Berapa sih Pak Polisi, tamatan SMK. Sekitar tiga jutaan. Kalau lembur dia bisa dapat tiga setengah sampai empat juta...."

Polisi terdiam. Tapi menemukan clue baru: Mobil seharga satu miliar. Satu miliar! 

***

Polisi yang menyelidiki kasus ini bekerja keras, berusaha membongkar kasus ini. Polisi mempelajari kembali catatan-catatan yang berhasil dikumpulkan polisi. Catatan itu penuh dengan angka-angka. Rekaman percakapan maupun pesan yang ada pada hape Surakyat juga ditelisik ulang.  Tentu hasil wawancara dengan orang-orang yang pernah dekat dengan Surakyat dipelajari kembali. 

Menjelang subuh tiba-tiba polisi itu terlonjak, menjentikkan jarinya. 

Ini dia! 

***

Konferensi pers. 

"Begini rekan-rekan wartawan...! Seperti kita ketahui beberapa hari yang lalu, seorang buruh pabrik sepatu bernama Surakyat, umur 25, ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya. Setelah kami selidiki, berdasarkan bukti - bukti di tempat kejadian perkara ( TKP ), dan keterangan beberapa saksi, juga hasil otopsi dari dokter, dapat dipastikan korban tidak dibunuh maupun bunuh diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun