Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Matinya Seorang Buruh

8 Agustus 2019   23:49 Diperbarui: 9 Agustus 2019   00:18 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, memang Bu Nani melapor ke saya, dan setelah melihat kamar Surakyat saya langsung menelepon polisi."

***

Keterangan kawan-kawan satu pabrik dengan Surakyat. 

"Nggak. Saya nggak begitu kenal dengan Surakyat."

"Orangnya baik. Rasanya nggak punya musuh. Waktu Slamet diangkat sebagai Kepala Quality Control, Mas Rakyat nggak iri. Tenang-tenang aja kelihatannya."

"Slamet, siapa Slamet? Panggil dia!" Polisi itu memerintahkan. 

***

Keesokan harinya Slamet menghadap ke kantor polisi. Slamet terlihat begitu percaya diri, walau wajahnya sedikit pucat. 

"Saya nggak pernah, nggak pernah bertengkar dengan Rakyat. Saya suka berteman dengannya, dia orangnya nggak mudah tersinggung," terang Slamet. 

"Tapi menurut teman-teman Anda, seharusnya Surakyat yang menjadi Kepala Quality Control," kejar polisi. 

"Wah, soal itu saya tidak tahu. Itu urusan manajemen perusahaan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun