Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Matinya Seorang Buruh

8 Agustus 2019   23:49 Diperbarui: 9 Agustus 2019   00:18 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Sri, pacar Surakyat, tak pula banyak membantu. Ia masih di diliputi kesedihan, mengingat tiga bulan lagi ia akan melangsungkan pernikahan dengan Surakyat. 

 "Apa ada sesuatu tindakan aneh menjelang kematian Surakyat?" tanya polisi. 

"Tidak."

"Punya pacar lain, barangkali?"

"Ng... tidak. Saya yakin tidak. Saya percaya dengan Mas Rakyat."

"Mm, pernah ia bicara soal mobil?"

"Mobil?"

"Ya, mobil. Barangkali Surakyat pernah bercerita ingin membeli mobil, misalnya?"

Sri senyum tipis. 

Polisi yang menanyainya berdebar, curiga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun