"Selfie?"
"Oke."
"Dan ciuman?"
"Apa saja!" kata sang Putri. Namun di balik punggungnya, dia menyilangkan jari-jarinya sebagai tanda dia bohong.
Si Katak mengambil telepon genggamnya dengan jari-jari mungilnya. Dengan obeng ajaib dan tang ajaib, ia membukanya, sambil menggumamkan mantra pelan-pelan. Tak lama kemudian telepon itu bersinar terang, seperti #baru.
"Ya Tuhan!" desah sang Putri.
"Sekarang giliranku menerima bayaran," kata si Katak.
Sang Putri meringis melihat wajah kodok yang berkeringat. Pakaiannya yang tak punya bentuk.
#idih.
Dia menyambar telepon genggam itu dan berlari dari toko, melompat ke jalan dan langsung menabrak Polisi.
"Mengapa kau lari, gadis kecil?" tanya Polisi.