Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pangeran Kodok

7 Desember 2024   19:28 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:17 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Si Kodok datang dengan napas terengah-engah.

"Dia tidak bayar!"

Polisi mengangkat sebelah alisnya.

"Dia ingin aku menciumnya! Agar bisa ada dalam swafotonya!" katanya.

#mustahil

"Kamu berjanji! Kamu bilang kamu akan melakukan apa saja kalau aku memperbaiki ponselmu."

"Benarkah?" tanya Polisi.

"Ya, tapi..." #nofair

Polisi melihat Kodok, lalu sangPutri.

"Kalau kau tidak ingin menciumnya, kau tidak perlu melakukannya," kata Polisi. "Tetapi kalau tidak, maka kau harus membayar jasanya. Apakah itu adil?"

Mereka berdua mengangguk, tetapi Putri memutar matanya. #whatever

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun