Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Urusan Gigi Bisa Nanti

1 Desember 2024   18:18 Diperbarui: 1 Desember 2024   19:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Payungku mengembang, tetapi entah bagaimana tetesan air yang dingin dan murka mengalir ke leherku. Sebuah angkot berderak di depan mata dan aku memberi tanda, merasakan hujan di tangan. Bus itu menepi. Lilo, pengemudi favoritku.

"Halo Malika, apa kabar?" sapanya. giginya yang seperti gigi perokok umumnya tersenyum di bawah kain pel yang diwarnai merah.

"Aku baik-baik saja, terima kasih," kataku, meskipun aku benci berbohong.

"Jumlah angkot dikurangi, kamu sudah dengar?"

Sebenarnya, aku tidak mendengar banyak hal baru akhir-akhir ini, terutama berita lokal.

"Ya, mengerikan," kataku, dapat diduga.

"Kami benar-benar khawatir dengan pekerjaan kami. Kalau mereka memangkas jadwal, mungkin akan ada PHK."

"Kau akan baik-baik saja Lilo, semua orang menyukaimu. Mereka tidak akan membiarkanmu pergi," meskipun aku tahu itu mungkin tidak benar.

Dia orang yang cerewet, tetapi aku hanya ingin duduk dan melipat payungku yang basah.

Angkot itu kosong, kecuali seorang wanita tua yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai 'Si Penyihir'. Rambutnya panjang, uban semua, berminyak menutupi wajahnya yang keriput. Aku merasa enggan untuk duduk di dekatnya, tetapi dia memanggilku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun