Kembali ke jendela.
Suatu hari, dia akan mengerti.
Dia akan mengerti.
Ketika aku mendengarnya menangis, aku berbalik.
"Dia mirip denganmu," katanya. "Tampak seperti dirimu. Setiap hari, aku datang ke sini dan kau masih di sini, dan dia tetap pergi."
Dia ambruk ke kursi, dan menyembunyikan wajahnya di tangannya.
"Apakah kamu membenciku karena itu?" aku bertanya.
Pria tua itu mengeringkan matanya, dan menatapku untuk waktu yang lama.
Aku mencoba membayangkan kata benci. Aku mencoba merasakannya.
Aku mencoba.
Aku tidak bisa.