"Dia tidak sabar untuk bertemu denganmu," kataku. "Kamu adalah adik laki-lakinya."
"Ya, betul sekali. Maksudmu dia tidak sabar untuk memakanku."
Surya menggelengkan kepalanya. "Mainkan rasa bersalahku, mengapa tidak?"
Kemudian dia dengan cepat mengangkat keiko dan memeluknya erat-erat. "Tidak aman di sini."
"Kamu pikir aku tidak tahu itu?"
"Yah, tunggu apa lagi? Aku punya kakak tersayang, jadi ayo pergi."
Aku mengangguk dan menyampirkan kantong botol hitam ke bahuku. "Kamu akan menyayanginya begitu kamu kenal siapa dia."
"Mungkin, selama dia tidak lapar."
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H