"Di mana David?" tanyaku tegang.
Ekspresinya menjadi kosong.
Aku membungkuk lebih dekat padanya. "Tolong jawab pertanyaanku," desakku. "Ini sangat penting. Di mana, di mana David Raja?"
Dokter menuju ke arahku, memegang hiperdermik dan menyentuh lenganku.
"Saya sarankan korban jangan berbicara saat ini," katanya. Ada nada teguran lembut dalam suaranya.
Namun bibir Nyonya Ria bergerak lagi dan aku membungkuk ke depan untuk menangkap apa yang dia katakan. "Aku ... rasa ... Ratna ... tahu ...."
Kemudian dokter menusukkan jarum ke lengannya dan dia kembali jatuh pingsan.
Dokter menoleh kepadaku. Â "Dia tidak akan sadarkan diri setidaknya selama dua puluh empat jam. Tampaknya tengkoraknya retak."
Ambulans berhenti dengan sentakan lembut dan aku turun. Tidak ada gunanya aku ikut ke rumah sakit, jadi aku menebeng mobil yang lewat, kembali ke mobilku. Lalu kembali ke Jakarta.
Waktunya telah tiba, pikirku muram, untuk menerapkan bermain keras dengan Ratna Dadali …
BERSAMBUNG