Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 46)

4 November 2022   14:30 Diperbarui: 5 November 2022   13:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dokter itu menatapku tajam. "Saya belum bisa memberi jawaban," jawabnya singkat.

Dia menoleh ke salah satu petugas ambulans. "Ayo, kita ke rumah sakit."

Aku duduk di kursi tarik di belakang ambulans, menatap tajam Nyonya Ria yang berbaring diam dengan mata terpejam. Dokter mengeluarkan peralatan dari tasnya yang tergeletak di tandu lainnya.

Tiba-tiba Nyonya Ria mendesah gemetar. Matanya berkedip terbuka dan dia mencoba berbicara. Aku mencondongkan tubuh ke depan.

"Ada apa, Nyonya?" tanyaku.

Dia memaksakan kata-kata itu keluar, tetapi hanya dengan teramat lemah. "Ratna ... Dadali ...."

"Ya?" kataku. "Ada apa dengan dia?"

Nyonya berkata dengan suara berbisik sehingga aku hampir tidak bisa mendengarnya. "Dia ... tidak ... bertemu ... David ... Raja."

"Dia tidak bertemu David?"

Nyonya Ria menggelengkan kepalanya dengan sangat lambat.

"Tidak ... dia berbohong ... Dia tidak ... lihat ... David ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun