Aku meletakkan gagang telepon dan tercenung menatapnya.
Terlalu banyak untuk mendapatkan klarifikasi situasi dari telepon David. Aku ingat begitu banyak janji yang selalu meleset dengan berbagai alasan. 'Ada sedikit masalah', bahwa 'kesalahan yang tak terduga' (ini alasan favorit David ketika situasi tidak dapat diperbaiki lagi).
Aku menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan, lalu kembali ke dr. Nasir.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H