Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

10 Tahun Wabah

30 Juli 2022   09:43 Diperbarui: 30 Juli 2022   09:52 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buku lain? Tapi saya tidak tahu apakah saya akan kembali. Saya tidak tahu apakah saya bisa kembali."

"Aku tahu apa yang bisa kita lakukan."

Kamu mengajaknya ke rak buku yang dikelilingi anyaman kawat.

"Ini buku sumbangan yang sudah dicoret dari daftar inventaris. Orang-orang dapat membacanya di waktu luang atau membawanya pulang."

Dia meraih sebuah buku. Jari-jarinya membelai stempel di halaman judul.

"Anda yakin?" Ada nada rindu yang lembut di sana.

"Tentu saja. Ambil yang itu. Baru saja terbit awal tahun ini. Bagus, banyak aksi, tapi penuh harapan."

"Semoga," gumamnya sambil memasukkannya ke dalam ranselnya yang penuh. Tanpa kesulita Buku kecil itu masuk dengan mudah. Dia menegakkan tubuh, ransel tersampir di bahunya.

"Saya harus pergi. Perjalanan saya masih panjang."

Dia tidak menyebutkan tujuan, dan kamu tidak bertanya.

"Terima kasih sudah mampir!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun