Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 52: Malam Minggu Terakhir

10 April 2022   09:58 Diperbarui: 12 Mei 2022   09:01 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku senang kita selalu berdua. Ke mana-mana. Aku akan mengikutimu ke bulan sekali pun. Kamu sebagai kapten dan aku perwira pertama.

Panas udara malam menampar pipi di wajah setelah dinginnya ruang tamu ber-AC. Kelembaban membuat rambutmu menjadi ikal kecil di sekitar wajahmu, menarik rambut ikal kemerahan panjangmu ke atas untuk merasakan angin sepoi-sepoi dari belakang leher kita.

Aku berhenti dan menepuk-nepuk sisi mobil Jimny antik sebelum membukakan pintu untukmu. Mobil setengah jompo dan jelek penuh dosa, tetapi aku dan ayahku merawatnya dengan penuh kasih, menghidupkannya lagi bersama. Tapi jangan pernah berpikir kalau kamu mobil itu lebih berharga daripada kamu!

"Naiklah, kita pergi." Aku menawarkan untuk membopongmu naik karena pijakan Jimny telah hilang

Sengaja kutahan satu detik lebih lama dari yang diperlukan sambil menatap matamu yang keruh. Biasanya hijau seperti jamrud, malam ini warnanya kelabu topan badai.

"Ghe?" Matamu menatap mataku sebelum menggelengkan menggelengkan kepala. Kamu masih berpikir. Kamu akan memberitahuku ketika kamu sudah siap.

"Jadi ke mana malam ini, Kapten?" tanyaku sambil menghidupkan monster tua dengan suara bergemuruh.

"Aku ingin melihat bintang."

"Baiklah, lanjutkan perjalananmu, Katryn."

Senyuman terlukis di wajahmu. Kita adalah trekkie sejati.

"Do it." Kamu menunjuk jari seperti Janeway.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun