Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pesona Sang Sultan (Serial Saraswati: Pakar Makhluk Astral)

26 Maret 2022   13:13 Diperbarui: 26 Maret 2022   13:19 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Saras menegakkan punggungnya. "Tidak, tapi saya punya sesuatu yang bisa membantu. Coba lagi ambil dompet saya!"

Sanjo menurut. Tali-tali itu membakar kulitnya, tapi dia menggertakkan giginya, merentangkan tangannya sejauh mungkin. "Terlalu jauh."

"Waktunya habis."

Sultan meluncur turun dari pilar, mendarat di samping kursi. "Bagaimana keputusan kalian?"

"Tentu, kami akan bergabung dengan Anda," kata Saras. "Kami adalah tim yang hebat."

Kemudian dia melemparkan dirinya ke samping, menjatuhkan kursi dan dirinya sendiri serta Sanjo. Mata detektif itu membelalak karena terkejut. Bersama jatuhnya tas Saras, tumpahlah isinya: dompet kulit hijau, pisau saku kecil, sebotol cat kuku merah dan satu lagi penghapus cat kuku aseton, tabung maskara, sepasang sarung tangan rajut, novel paperback, dan magnet kulkas. Barang-barang itu berada di luar jangkauan Saras, tetapi dalam jangkauan Sanjo.

Seketika dia tahu apa yang Saras ingin dia lakukan.

 Saat Sultan meluncur ke depan, Sanjo meraih penghapus cat kuku dan membuka tutupnya. Kemudian dia menuangkan bahan kimia itu ke seluruh lantai marmer.

Sultan tergelincir di atas lantai yang licin mendadak dan mengeluarkan geraman yang menggelegar. "Kalian tidak akan menghentikanku dengan cara itu!"

Sanjo menggosokkan penghapus cat kuku ke lantai marmer dengan salah satu sarung tangan rajut.

Saat Sultan menjulang di atas mereka, Saras berseru, "Sultan, berhenti. Lihatlah diri Anda sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun