Saras tidak berubah, masih di belakangnya. "Saya manusia, Sanjo."
"Ini bukan waktunya bercanda-"
"Saya serius."
"Tapi kamu berbicara tentang komunitas mahkluk astral seolah-olah bagian dari mereka."
"Orang tua saya juru kunci gerbang antar dunia. Tapi saya tak punya kekuatan itu. Saya hanya manusia. Tanpa kekuatan gaib."
"Tiga puluh detik," teriak Sultan.
"Baiklah," kata Sanjo.Keringat bercucuran di dahinya. "Tidak ada kekuatan. Kita butuh solusi lain. Bagaimana caramu melawan nagayam?"
"Musang kebal terhadap tatapannya."
"Aku bukan musang."
"Dan ayam cemani jantan akan membunuhnya."
"Apakah kamu punya ayam cemani jantan di tasmu?"