Jantungnya berpacu, Bibirnya kering.
"Semoga dia baik-baik saja," katanya pada diri sendiri, mencoba mencari cara menerobos kemacetan. Matanya tertuju pada panorama buram lampu merah.
Klakson bersahut-sahutan memekakkan telinga, tak mampu mengalahkan pikirannya sendiri dengan gagasan tentang apa yang terjadi, tepat pada saat dia dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Lalu lintas menyebalkan," katanya.
Lalu lintas adalah pelakunya, tidak diragukan lagi.
Apa yang terjadi pada Rini?
***
"Aku tidak apa-apa," atau begitulah yang dia katakan pada dirinya sendiri.
Kabut yang tidak terlalu tebal mengelilingi lapangan tempat dia berdiri. Dia berjalan ke arah yang tidak diketahui, berbalik ke kirinya. Dia menoleh ke kanan. Dia berbalik ke kiri. Yang dia lihat hanyalah kabut yang menyelimuti tempat itu.
"Tidak ada apa-apa," katanya.
"Aku tidak merasakan apa-apa," katanya lagi.